Sebanyak 2.970 Rumah Terdampak Awan Panas Gunung Semeru, BPBD: 13 Fasilitas Umum juga Mengalami Kerusakan

- 6 Desember 2021, 10:10 WIB
BPBD mencatat sekira 2.970 rumah mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Semeru.
BPBD mencatat sekira 2.970 rumah mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Semeru. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

PR DEPOK – Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak 2.970 rumah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

Tak hanya itu, menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, 13 fasilitas umum seperti jembatan hingga tempat ibadah turut mengalami kerusakan.

"Hingga hari ini pukul 17.00 WIB untuk kerusakan rumah tercatat sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan," kata Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 6 Desember 2021.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Siap Tes DNA tuk Bantah Tudingan Bukan Ayah Kandung Vanessa Angel: Kalau Ditantang, Siapa Takut

Tak hanya itu, hingga saat ini terdapat 14 orang meninggal dunia dan 69 orang mengalami luka-luka karena awan panas Gunung Semeru.

Awan panas Gunung Semeru juga mengakibatkan jembatan Gladak Perak hancur, sehingga akses Lumajang-Malang terputus dan menyebabkan warga di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi.

"Akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu vulkanik Gunung Semeru yang masih cukup tebal," katanya.

Baca Juga: Ditanya Soal yang Disukainya dari Sosok Rizky Billar, Lesti Kejora: Nggak Ada

Warga di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro yang berjumlah ribuan, mengungsi ke masjid, sekolah dan kantor desa, serta di titik-titik yang dianggap aman dari awan panas Gunung Semeru.

Untuk Kecamatan Pronojiwo, jumlah pengungsi sejumlah 305 orang yang tersebar di SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng, Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, dan SDN Sumberuri.

Sementara itu, sebagian warga mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan agar Segera Beri Bantuan Kesehatan dan Logistik untuk Pengungsi Gunung Semeru

Kemudian di Kecamatan Candipuro tercatat jumlah pengungsi sebanyak 409 orang yang tersebar di Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung renteng dan Dusun Kajarkuning di Desa Sumberwuluh, dan di Kantor Camat Candipuro.

Di Kecamatan Pasirian juga terdapat pengungsi sebanyak 188 orang yang tersebar di Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman, serta Masjid Nurul Huda.

Menanggapi akibat awan panas Gunung Semeru yang memporak-porandakan rumah dan mengakibatkan tidak adanya sarana untuk memasak, pihaknya telah membuat dapur umum di pengungsian.

Baca Juga: Tinggal Bersama di Apartemen Mahal, Ria Ricis dan Teuku Ryan Heboh Perkara Microwave, Begini Ceritanya

"Dapur Umum sudah berdiri di Balai Desa Penanggal yang dikomando oleh PMI dan di Balai Desa Sumberwuluh oleh Tagana Dinsos, di Kecamatan Pronojiwo (Oro Oro Ombo dan Supiturang)," katanya.

Minggu 5 Desember 2021, terpantau getaran banjir amplitudo maksimal 37 mm. Pada pukul 10.40 WIB terekam getaran banjir amplitudo maksimal 20 mm pada seismograf Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur.

"Kegiatan difokuskan pada evakuasi korban dan sub Posko bantuan juga pengungsi. Pencarian dan evakuasi korban dampak awan panas guguran menggunakan alat berat/emulator di Kebondeli Selatan," ucapnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x