Network
“Nah itu, memang ada sih temen-temennya patungan, terus aku bilang udah stop. Dan ada tuh terkumpul langsung ke Mayapada langsung dioperasi, enggak mikir apa-apa lagi, bodo deh yang penting anak saya sembuh,” kata Ibunda Laura Anna.
“Ngomongnya, iya nanti saya bantu, itu terus, padahal kita enggak butuh bantuan, yang kita butuhin tanggung jawab dia,” kata Greta Irene.
Setelah itu, ibunda Laura Anna langsung menjelaskan, bahwa permintaan Rp.12 miliar tersebut adalah atas dasar permintaan papa dari Laura Anna.
“Saya tau memang untuk sembuh ya 1 banding 1.000, dan setelah 4 bulan, terus papanya lebih mikir ke depan, sedangkan saya enggak kan,” katanya lagi.
“Papanya Laura bilang, dia harus bayar tiap bulan segini-segini, ini nanti bagaimana, sampe dia berfikir nanti Laura umur 60 tahun lah,” kata ibunda Laura Anna lagi.
“Jadi, sebenarnya rincian dari Rp.12 miliar itu, itu kita enggak asal ngitung. Itu kita hitung rata-rata perempuan hidup misalkan kita hitung sampai 50 atau 60 tahun. Per hari Laura itu fisioterapi Rp.350.000, belum untuk suster, terus makanan, obat-obatan, pampers, perlak. Kan itu dia ada hitungannya. Bener-bener ada rinciannya,” kata Greta Irene menjelaskan lagi.
Baca Juga: Cara Daftar PKH 2022 Online Lewat HP, Ada Bansos hingga Rp3 Juta untuk 7 Golongan Masyarakat
Greta Irene juga mengatakan bahwa keputusan untuk meminta tuntutan sebesar Rp.12 miliar tersebut adalah untuk menanggung hidup dari Laura Anna sampai usia 60 tahun pada saat Mendiang Laura Anna masih hidup.
“Enggak mungkinlah kita minta tiap bulan, enggak mungkin dikasih,” kata ibunda Laura Anna kemabli menjelaskan.
