Kenyataan yang harus Karen terima adalah kepergian anaknya, sebelum ia sempat menemuinya untuk melepas rindunya.
"Enggak mungkin, dia enggak cari saya. Enggak mungkin, dia enggak tanya saya," ujarnya.
Baca Juga: Aksi Kemanusiaan Indonesia dalam Penanganan Karhutla Diapresiasi Pemerintah Australia
Karen Poroe awalnya bahkan tak percaya atas kabar duka tersebut. Ia kini harus kehilangan putri semata wayangnya.
"Ternyata pada saat itu jam satu pagi saya teks mereka untuk bisa janjian besoknya telelpon Zefi, tenyata anak itu sudah tidak ada. Saya enggak tidur. Bisa tanya orang rumah sampai jam tujuh pagi dan itu tiga hari berturut-turut," kata Karen.***