Di Bandara International Boston, Clay mencoba naik pesawat dengan harapan bisa berdamai dengan keluarganya.
Sesampainya di tempat tujuan, Clay mencoba menghubungi Sharon dengan menggunakan telepon umum.
Baca Juga: Luhut Sebut Varian Omicron Sudah Menyebar: Kita Tak Perlu Takut Berlebihan
Namun, tiba-tiba sebuah sinyal elektronik disiarkan di seluruh jaringan seluler di dunia dan mengubah pengguna ponsel menjadi pembunuh fanatik.
Clay lolos dari kekacauan di terminal dan bertemu dengan sekelompok orang yang selamat di dalam kereta bawah tanah.
Kondektur kereta yang bernama Tom menyarankan untuk meninggalkan kereta dan berjalan melalui terowongan.
Di dekat pintu keluar terowongan, rekan mereka dibantai oleh seorang pria yang terinfeksi virus yang dijuluki sebagai “Phoner”.
Clay dan dua rekannya memutuskan untuk melarikan diri dari Boston, kemudian menuju Utara melalui New England untuk menemukan Sharon dan Johnny.
Mereka bersembunyi dari mansuai lain yang terinfeksi virus Phoner dan mengamati kawanan itu dengan memancarkan sinyal misterius dari mulut Phoner.