dr. Peter Litvenko mampu menciptakan kekuatan, kecepatan, stamina, dan kepintaran berpikir kepada para agen pembunuh bayaran.
Baca Juga: Penundaan PON Papua 2020, Menpora Sebutkan Untung-Rugi Dibalik Skenario Keputusannya
Setiap agen yang berada di bawah naungan ICA akan diberikan kode berupa tato barcode dan nomor yang terletak di leher belakang mereka.
Oleh ICA, para agen juga dilatih secara khusus supaya mereka tidak memiliki perasaan di dalam hatinya seperti rasa empati, cinta, sakit, bersalah, dan takut.
ICA melakukan hal itu agar para agen bisa fokus pada misi masing-masing yang telah diberikan.
Seiring berjalannya waktu, dr. Peter Litvenco merasa bersalah atas perbuatannya kepada para agen, pasalnya organisasi tersebut kian menimbulkan marabahaya bagi mereka.
Pada akhirnya ia memutuskan untuk melarikan diri bersama sang istri dan anaknya yang bernama Katia Hannah.
Baca Juga: PON Papua 2020, Menpora Tegaskan Belum Ada Keputusan Resmi Terkait Penundaan
Atas perbuatannya, dr. Peter Litvenco dianggap sebagai pengkhianat oleh organisasi tersebut.
Film dimulai dengan scene di mana sekumpulan lelaki muda bertato barcode di lehernya diinstruksikan untuk bertarung, mereka dilatih agar bisa menjadi agen yang profesional.
Agent 47 kemudian mendapat misi untuk membunuh Presiden Rusia, Mikhail Belicoff di depan umum.