Secara teori, NFT dan Bitcoin memiliki nama dan deskripsi yang menarik yang memikat orang.
NFT dapat menjadi item digital yang unik karena dapat datang dalam berbagai bentuk, data, musik, teks, seni grafis, piksel, atau apa pun yang dapat 'dibuat' dan dibagikan di internet.
Setelah itu, mereka kemudian dijual secara online, biasanya dengan jumlah uang yang tinggi. Pembeli kemudian dapat memperoleh konten koleksi yang unik ini.
Namun, banyak kekhawatiran utama tentang NFT berasal dari dampaknya terhadap lingkungan.
Ketika seniman Prancis Joanie Lemercier terlibat dalam NFT, terungkap bahwa pelepasannya akan menghasilkan 8,7 megawatt energi yang digunakan untuk lelangnya.
Baca Juga: Soroti Ribuan Polisi Kepung Desa Wadas hingga Tangkap Warga, Ali Syarif: Tindakan yang Arogan
Sebagai gambaran, sebuah studio seni grafis menggunakan jumlah energi yang sama dalam dua tahun; tetapi dalam kasus NFT, hanya membutuhkan waktu sepuluh detik.
Karena jumlah energi yang dikonsumsi industri kripto, setiap kolaborasi dengan perusahaan lain menimbulkan kekhawatiran.
Kekhawatiran yang sama dikemukakan tentang keterlibatan YG Entertainment, hingga agensi yang menaungi BLACKPINK hingga TREASURE tersebut dianggap munafik.