Network
PR DEPOK - Dalam perkembangan signifikan bagi industri K-Pop, Dewan Metropolitan Seoul memperkenalkan undang-undang baru untuk melindungi hak asasi manusia dari calon idol.
Peraturan tentang Perlindungan dan Dukungan Hak dan Kepentingan Seniman Budaya Muda di Seoul berhasil disahkan selama sesi pleno reguler ke-321 pada Desember tahun sebelumnya.
Diusulkan oleh anggota dewan Kim Gyu Nam dari Partai Kekuatan Rakyat, undang-undang ini difokuskan secara eksplisit pada Seoul, mengingat 82,3% dari 4.774 agensi hiburan Korea Selatan terdaftar dan beroperasi di ibu kota pada September tahun sebelumnya.
Peraturan ini menanggapi kurangnya kerangka kerja institusional di Seoul untuk melindungi hak calon idol yang sedang berlatih, dengan menekankan pencegahan kerusakan fisik dan mental, seperti dikutip dari Pinkvilla.
Baca Juga: Serangan di Gaza Masuki Hari ke-100, PBB: Menodai Kemanusiaan Kita Bersama
Secara khusus, undang-undang ini menargetkan praktik merugikan seperti penurunan berat badan paksa dan operasi plastik, yang telah banyak terjadi di industri tersebut.
Undang-undang baru memberdayakan dewan kota untuk memfasilitasi penilaian psikologis dan konseling bagi calon idol, memberikan dukungan penting untuk mengurangi pemicu stres dan meningkatkan kesejahteraan keseluruhan bakat muda ini. Langkah ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan standar etika dan langkah-langkah kesejahteraan dalam lanskap dinamis sistem pelatihan K-Pop.
Kota Busan Korea Selatan Bangun Sekolah K-pop Pertama di Dunia
Baca Juga: Kecelakaan Kereta Tanggulangin Sidoarjo, Jalur Raya Kludan Jadi Terhalang
Busan, yang dikenal dengan kehidupan budayanya, siap meningkatkan statusnya dalam industri K-pop dengan memperkenalkan sekolah menengah khusus yang didedikasikan untuk pendidikan K-pop.
