Selain itu, potensi implikasi hukum juga membayangi film “My Dearest” karena dapat menghadapi tuntutan hukum plagiarisme terkait film klasiknya. Meski hak cipta novel telah habis masa berlakunya, namun hak adaptasi filmnya tetap utuh.
Setelah Baeksang Arts Awards 2024, di mana “My Dearest” memenangkan Daesang, kontroversi muncul kembali atas tuduhan plagiarisme terhadap drama tersebut dengan film klasik “Gone With The Wind.”
Baik Baeksang Arts Awards maupun tim produksi “My Dearest” belum mengatasi tuduhan plagiarisme dan potensi konsekuensi hukum. Kontroversi seputar “My Dearest” terus memicu perdebatan dan diskusi di kalangan pemirsa dan pengamat industri.***