Pentingnya Dialog dalam Keluarga, Akademisi Ungkap Orang Tua Perlu Apresiasi dan Pahami Kondisi Anak

29 November 2020, 14:53 WIB
Ilustrasi keluarga. /mario0107/Pixabay

PR DEPOK - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr. Wisnu Widjanarko mengingatkan bahwa orang tua perlu secara rutin mengajak anak-anaknya berdialog guna menciptakan komunikasi keluarga yang efektif.

"Orang tua perlu rutin mengajak anak-anaknya berdialog guna menciptakan komunikasi efektif dan makin mendekatkan hubungan antara ayah, ibu dan anak-anaknya," kata Wisnu seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Minggu, 29 November 2020.

Terlebih, kata Wisnu, pada masa pandemi seperti sekarang ini, dialog antara orang tua dan anak perlu makin diintensifkan.

Baca Juga: Kembali Lakukan Perombakan, Presiden Jokowi Bubarkan 10 Lembaga Negara Ini

"Orang tua perlu mengapresiasi anak, memahami kegelisahan anak, serta memahami ketidaknyamanan dan kerinduan mereka pada kondisi sebelum pandemi. Menyertai mereka dengan saran tanpa terjebak menasihati berlebihan, tapi lebih ke berdialog," tuturnya.

Dirinya juga menambahkan, pola komunikasi keluarga yang tepat yang perlu dibangun selama masa pandemi adalah pola komunikasi yang demokratis.

"Yakni dengan menghadirkan interaksi yang asertif, meluangkan waktu untuk menyimak dan memilih verbal dan nonverbal yang mengedepankan solusi," ucapnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Kabur dari RS UMMI Bogor, Polda Jawa Barat Lakukan Penyelidikan

Selain itu, menurut Wisnu, pandemi bisa menjadi momentum untuk menghabiskan waktu berharga yang lebih banyak bersama keluarga.

"Contohnya adalah dengan cara orang tua membersamai anak saat belajar dan aktivitas lain di rumah, menjadi lebih banyak waktu untuk berbagi cerita dengan anak," tutur dia.

Sementara itu, dia juga kembali mengingatkan mengenai pentingnya komunikasi keluarga dalam upaya membentuk karakter seorang anak.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Kecam Pembunuhan di Sigi, Desak Aparat Tegas Tangani Teroris yang Ganggu Masyarakat

"Komunikasi yang baik antaranggota keluarga akan menciptakan iklim rumah tangga yang positif, sehingga anak akan merasa nyaman dan juga betah di rumah terlebih lagi saat kondisi pandemi seperti sekarang ini," ujar dia.

Wisnu menyebutkan, komunikasi yang kurang intensif rentan menyebabkan terjadinya disfungsi komunikasi, baik antara ibu dan ayah ataupun antara orang tua dengan anak.

"Disfungsi komunikasi menjadikan kualitas rumah tangga menjadi rentan, sehingga kondisi rumah tangga menjadi kurang harmonis, iklim di rumah menjadi tidak nyaman, kebersamaan menjadi sesuatu yang sulit terjadi, dan anak bisa merasa tidak happy di rumah," ujar dia.

Baca Juga: Cek Fakta: Mahathir Mohamad Dituding Sebut Siswa RI Tertinggal karena Belajar Agama, Simak Faktanya

Oleh sebab itu, kata dia, komunikasi keluarga menjadi penting, misalnya mau saling mendengar, saling memahami sudut pandang masing-masing dan mau menerima perbedaan.

"Membangun komunikasi keluarga terlihat sederhana tapi tidak semudah membalik telapak tangan, harus menjadi pendengar yang baik dan saling memahami dan juga mengayomi," tuturnya.

Dengan demikian dia mendorong para orang tua untuk lebih mengintensifkan lagi komunikasi keluarga bersama anak-anak mereka.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler