PR DEPOK - Para ilmuwan baru-baru ini mengungkap studi tentang aluminium yang selama ini sering dikonsumsi oleh manusia khususnya produk makanan dan minuman yang dijual dalam kemasan berbahan kaleng.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Eat This, ternyata kegiatan konsumtif itu dapat menyebabkan kerusakan serius pada fungsi kognitif jangka panjang.
Penelitian tersebut diwujudkan demi memahami paparan aluminium dalam memengaruhi kecenderungan genetik terhadap penyakit terkait demensia, salah satunya Alzheimer.
Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa aluminium yang ditemukan dalam produk deodoran, dikaitkan dengan penyakit neurodegeneratif dan bentuk demensia, seperti Alzheimer.
Para ilmuwan memeriksa keberadaan aluminium di otak pendonor dengan riwayat keluarga Alzheimer.
Setelah analisis, para peneliti menemukan bahwa aluminium ditemukan di area otak, sama dengan protein yang muncul pada tahap awal Alzheimer.
Studi tersebut juga mengungkap bahwa aluminium kemungkinan besar berperan dalam membentuk kekusutan dan plak yang mendahului timbulnya penyakit Alzheimer.
Namun, melalui metode futurisme, para ilmuwan menyebut aluminium mungkin saja bukan penyebab Alzheimer dan demensia.
Alasannya, karena seiring bertambahnya usia, kemampuan ginjal seseorang dalam menyaring aluminium berkurang sehingga saat terbiasa mengonsumsi minuman atau makanan yang dikemas dalam kaleng kemudian memicu penumpukan aluminium di otak.
Meski begitu, para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan maupun minuman kemasan termasuk yang diperjualbelikan dalam kemasan kaleng.