Studi Ungkap ASI dari Ibu Menyusui yang Sudah Divaksin Mengandung Antibodi Covid-19

6 September 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi ibu sedang memberikan ASI ke bayi. /StockSnap/Pixabay

PR DEPOK - Baru-baru sejumlah ahli melakukan penelitian terbaru terkait kandungan air susu ibu (ASI) sekaligus meneliti kandungan antibodi Covid-19 bagi bayi.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Arabiya, para ahli mengungkapkan bahwa ASI dianggap mampu memberikan perlindungan antibodi kepada bayi.

Terlebih kandungan antibodi dari ASI ibu bayi yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Taliban Yakinkan PBB, Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan Siap Didistribusikan

"ASI dari ibu yang telah divaksinasi penuh mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari virus corona," demikian kutipan penelitian tersebut.

Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan di University of Florida (UF) dan diterbitkan dalam jurnal Breastfeeding Medicine.

Dari laporan penelitian tersebut, disebutkan bahwa ASI dari ibu menyusui yang sudah divaksinasi cenderung memberikan antibodi 100 kali lebih banyak kepada bayi.

"Temuan kami menunjukkan vaksinasi menghasilkan peningkatan antibodi yang signifikan dalam ASI terhadap SARS-CoV-2 virus yang menyebabkan Covid-19. Ini menunjukkan ibu yang divaksinasi dapat menurunkan kekebalan ini kepada bayi mereka," tutur penulis senior studi dan profesor di departemen mikrobiologi dan ilmu sel UF/IFAS, Joseph Larkin III.

Baca Juga: Sinopsis Allied, Kisah Hubungan Cinta Sepasang Kekasih yang Harus Diuji Konspirasi Tekanan Perang Dunia II

Sementara itu, menurut Vivian Valcarce, vaksinasi Covid-19 bagi ibu menyusui harus dilakukan karena Covid-19 bisa menular ke bayi.

"Biasanya, ibu hamil divaksinasi batuk rejan dan flu karena ini bisa menjadi penyakit serius bagi bayi. Bayi juga dapat tertular Covid-19, jadi vaksinasi rutin ibu terhadap virus bisa menjadi sesuatu yang kita lihat di masa depan,” ujarnya.

Para peneliti menyebut bayi yang baru lahir cenderung memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Maka dari itu, bayi mengandalkan ASI untuk memberi mereka kekebalan karena mengandung berbagai jenis antibodi yang membantu melindungi mereka dari berbagai penyakit.

Baca Juga: Malaysia Heran Kasus Covid-19 di Indonesia Turun Drastis, Kemenkes Beberkan Faktor Berikut

Untuk diketahui, penelitian ini dilakukan antara Desember 2020 dan Maret 2021, yaitu sekitar waktu ketika vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna pertama kali tersedia untuk petugas kesehatan.

Para peneliti melibatkan 21 petugas kesehatan yang tengah menyusui, yang tidak pernah tertular Covid-19.

Mereka mengambil sampel ASI dan darah sebanyak tiga kali yakni sebelum mendapatkan vaksin, setelah dosis vaksin pertama dan kemudian setelah suntikan kedua.

Sejauh ini tim peneliti menyatakan akan terus mengeksplorasi bagaimana ASI yang mengandung antibodi Covid-19 yang diperoleh secara tidak langsung dari vaksinasi melindungi bayi.

Baca Juga: Puji Sikap Zikri Daulay Usai Ditinggal Menikah Henny Rahman, Syakir Daulay Ungkap Kondisi Terkini sang Kakak

"Kami ingin tahu apakah bayi yang mengkonsumsi ASI yang mengandung antibodi ini mengembangkan perlindungannya sendiri terhadap Covid-19"

"Selain itu, kami juga ingin tahu lebih banyak tentang antibodi itu sendiri, seperti berapa lama mereka ada dalam ASI dan seberapa efektif mereka dalam menetralkan virus,” ujar Larkin.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler