Ibu Hamil yang Jalani Vaksinasi Covid-19 Terbukti Membantu Wariskan Antibodi ke Bayi Baru Lahir

7 Oktober 2021, 09:25 WIB
Ilustrasi vaksinasi. /WiR_Pixs

PR DEPOK - Penelitian menunjukkan ibu hamil memiliki risiko lebih besar terkena penyakit parah dan komplikasi akibat Covid-19, dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.

Di sisi lain, studi baru menemukan manfaat lain usai ibu hamil divaksinasi yakni bayi yang baru lahir akan memiliki tingkat antibodi yang baik untuk melawan Covid-19.

Para ahli menyarankan ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi untuk menjaga kesehatan mereka di tengah penyebaran varian Delta.

Baca Juga: Alami Kemajuan, Vaksin Nusantara Berpotensi Jadi Booster untuk Masyarakat Indonesia

Sejak vaksin tersedia pada Desember 2020, dokter sangat menganjurkan ibu hamil untuk divaksin Covid-19 untuk melindungi tidak hanya diri mereka sendiri, tetapi juga bayi mereka yang baru lahir.

Ibu hamil yang tidak divaksinasi juga lebih mungkin mengalami kelahiran prematur dan memiliki hasil kelahiran yang lebih buruk, dibandingkan dengan orang hamil yang telah divaksinasi.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok dari Healthline, bahwa sebuah studi baru dari para peneliti di New York University (NYU) menemukan manfaat lain dari ibu hamil yang divaksinasi, ternyata bayi baru lahir yang ibunya telah menerima vaksin Pfizer atau Moderna memiliki tingkat antibodi yang tinggi.

Temuan ini muncul tepat ketika Food and Drug Administration (FDA) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memilih orang hamil yang memenuhi syarat untuk menerima suntikan booster Covid-19.

Baca Juga: Soroti Program Baru Anies Baswedan 'Semua Bisa Makan', Hilmi Firdausi: Cibiran Cukup Dijawab dengan Aksi Nyata

Jumlah ibu hamil dengan Covid-19 telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, karena tingkat vaksinasi yang rendah di antara ibu hamil dan peningkatan penyebaran varian Delta yang sangat menular.

"Berita terbaiknya adalah ketika seorang wanita hamil divaksinasi, bayi yang baru lahir memiliki antibodi pelindung terhadap Covid-19. Mendapatkan vaksin Covid-19 adalah win-win untuk ibu dan bayi, ” tutur Dr. Sheryl Ross, seorang OB-GYN di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California.

Laporan terbaru dari NYU mengukur tingkat antibodi pada 36 bayi baru lahir yang ibunya telah menerima salah satu vaksin messenger RNA (mRNA).

Para peneliti menemukan bahwa semua bayi yang baru lahir memiliki tingkat antibodi yang tinggi.

Baca Juga: Sebut Pemindahan Ibu Kota Negara Bukan Prioritas, HNW: Mestinya Wujudkan Janji-janji Kampanye untuk Rakyat

Bayi yang lahir dari ibu yang telah divaksinasi dalam 13 minggu setelah melahirkan memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan bayi baru lahir yang ibunya menerima suntikan lebih dari 20 minggu sebelum melahirkan.

“Kekebalan akan diteruskan ke janin melalui tali pusat,” kata Dr. daniel Roshan, seorang OB-GYN yang berbasis di New York City.

Menurut para peneliti, lebih banyak data diperlukan untuk memahami proses perlindungan bayi dan waktu suntikan dapat memengaruhi tingkat kekebalan yang diberikan kepada bayi yang baru lahir.

Para peneliti menyimpulkan bahwa temuan tersebut menambah daftar alasan ibu hamil untuk divaksinasi Covid-19.

Baca Juga: 4 Fakta Unik Seputar Penyelenggaraan PON XX Papua, Salah Satunya Digelar di Stadion Termegah di Indonesia

"Karena kehamilan menurunkan kondisi kekebalan, dianjurkan untuk menerima vaksin pada trimester apapun,” kata Roshan.

Penelitian telah menemukan bahwa wanita hamil dengan infeksi SARS-CoV-2 memiliki risiko lebih besar untuk dirawat di rumah sakit, intubasi, preeklamsia, kelahiran prematur, dan kematian ibu.

Menurut CDC dalam beberapa minggu terakhir, karena varian Delta yang sangat menular telah beredar, lebih banyak orang hamil telah mengembangkan Covid-19.

Tingkat vaksinasi di antara orang hamil tetap relatif rendah.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos agar Terdaftar di cekbansos.kemensos.go.id untuk Dapat Bansos yang Cair Oktober 2021

Mengingat peningkatan risiko ibu hamil untuk penyakit parah dan komplikasi, CDC mendesak mereka untuk divaksinasi.

“Ini adalah komplikasi yang dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin Covid-19 selama kehamilan,” kata Ross.

Fakta menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna sama aman dan efektifnya terhadap ibu hamil seperti pada orang yang tidak hamil.

Menurut Ross vaksinasi tidak terkait dengan komplikasi berbahaya seperti keguguran atau ketidaksuburan karena beberapa orang dengan penilaian yang salah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler