Menkes Beberkan Cara Cegah Penyakit Hepatitis Akut

9 Mei 2022, 21:20 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. /Antara/Puspa Perwitasari

PR DEPOK – Penyakit hepatitis akut belum lama ini menyebar di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

Di Indonesia dilaporkan ada tiga anak yang meninggal dunia akibat penyakit hepatitis akut.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewanti agar masyarakat waspada dan melakukan sejumlah tindakan pencegahan termasuk dengan menjaga kebersihan diri.

Baca Juga: Bansos Bulan Mei 2022 Kapan Cair? Cek Penerima PKH dan BPNT di Link Ini agar Dapat Bantuan Rp3 Juta

“Virus ini menularnya lewat asupan makanan yang lewat mulut, jadi kalau bisa rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita, kan ini menyerang banyak di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun, itu bersih,” kata Menkes dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Setkab pada Senin, 9 Mei 2022.

Adapun gejala awal pada penyakit hepatitis akut yakni mual, muntah, sakit perut, diare dan terkadang muncul demam ringan.

Kemudian terdapat gejala berat pada penyakit hepatitis akut di antaranya kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat.

Baca Juga: Tes Psikologi : Cari Tahu Karakteritik Psikis Lewat Gambar dan Temukan Jati Diri Anda

Menkes mewanti kepada para orang tua untuk mengecek anak dengan gejala tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk memperoleh diagnosis awal.

“Kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam nah itu dicek SGPT- SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat. SGPT-SGOT normalnya di level 30-an, kalau sudah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat,” tuturnya.

Hingga kini Menkes menyebut ada 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut dengan tiga kasus pertama di Indonesia masuk pada 27 April 2022.

Baca Juga: BPUM 2022 Kapan Cair? Ini Penjelasan Kemenkop UKM hingga Cara Cek Penerima Melalui Link eform.bri.co.id

Munculnya kasus dugaan hepatitis akut ini ditindaklanjuti Menkes dengan merilis Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).

“Tanggal 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini,” ujarnya.

Selain itu, Menkes juga menjalin komunikasi dengan Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan pemerintah Inggris untuk mendapatkan informasi mengenai hepatitis akut.

Baca Juga: Rayakan Victory Day, Vladimir Putin Tegaskan Perang di Ukraina Dilakukan demi Lindungi Keamanan Rusia

“Memang kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang seratus persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini.  Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia, bekerja sama dengan WHO dan juga kita bekerja sama dengan Amerika (Serikat) dan Inggris, untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini. Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini,” jelasnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler