PR DEPOK - Asosiasi Pengusaha Daging dan Hewan Ternak (Aspednak) Indonesia tengah berhadapan dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Bahkan kini banyak peternak hingga pengepul terpaksa menghentikan sektor usaha mereka akibat wabah PMK.
Apa itu PMK? Apa saja gejala yang ditunjukkan saat hewan tertular PMK?
PMK merupakan penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah baik hewan ternak maupun hewan liar seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa, unta, dan gajah.
PMK disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kuku (virus PMK) atau foot and mouth diseases (FMDV) yang masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus.
Gejala penyakit PMK yang dialami hewan bisa bervariasi.
Namun secara umum, hewan yang tertular PMK menunjukkan gejala seperti demam tinggi (mencapai 39°C), tidak nafsu makan, muncul luka atau lepuh di daerah mulut (termasuk lidah, gusi, pipi bagian dalam dan bibir), dan keempat kakinya (pada tumit hingga celah kuku hewan dan sepanjang coronary bands kuku atau batas kuku dengan kulit).
Selain itu, muncul juga luka atau lepuh di bagian liang hidung, moncong, dan puting susu.
Biasanya, sapi yang terserang PMK akan menunjukkan gejala mengeluarkan air liur berlebihan (hiper salivasi) disertai busa.
Dalam beberapa kasus, sapi lebih senang berbaring.
Pada sapi perah, umumnya terjadi penurunan produksi susu yang berlangsung selama 2 hingga 3 hari.
Sedangkan pada babi, gejala yang dialami berupa luka atau lepuh pada kaki atau teracak kaki.
Sementara pada domba, kambing, dan rusa, luka berupa lepuh-lepuh kecil yang agak sulit dilihat, sehingga perlu diamati lebih detail.
Baca Juga: Perang Rusia Hari ke-82: Data Ukraina Bocor, Rencana Presiden Vladimir Putin Terbongkar
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Distanpangan Bali, PMK menular dengan cara masuk ke dalam tubuh hewan melalui mulut atau hidung.
Setelah itu, virus memperbanyak diri pada sel-sel epitel di daerah nasofaring lalu masuk ke dalam darah dan memperbanyak diri pada kelenjar limfoglandula hingga sel-sel epitel di daerah mulut dan kaki (teracak kaki) mengakibatkan luka atau lepuh.***