Kenali HIV dan AIDS, Tidak Ada Obatnya Tapi Bisa Dikendalikan

30 November 2022, 10:22 WIB
Ilustrasi HIV/AIDS. Berikut ini merupakan informasi tentang kondisi infeksi HIV dan AIDS, tidak ada obat namun bisa dikendalikan. /Pixabay/Madartzgraphic/

PR DEPOK – AIDS atau Acquired immunodeficiency syndrome adalah kondisi kronis yang berpotensi mengancam jiwa seseorang yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Mayo Clinic, HIV dapat merusak sistem kekebalan manusia, sehingga kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit menjadi terganggu.

Penularan infeksi HIV biasanya melalui:

–  Kontak seksual dengan penderita HIV atau Infeksi Menular Seksual (IMS)

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Terlaris Hari AIDS Sedunia 2022, Unduh Gratis di Sini

– Kontak dengan darah yang terinfeksi HIV

– Kontak akibat suntikan atau jarum suntik (terpapar HIV) yang digunakan secara bergantian dari penggunaan narkoba

– Ibu (terpapar HIV)ke anak selama kehamilan, persalinan atau menyusui

Tanpa dilakukan pengobatan, maka dalam jangka waktu bertahun-tahun HIV  akan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penyakit  AIDS .

Baca Juga: Curigai Adanya Sebuah Ritual, Polisi Ungkap Temukan Bukti Kemenyan hingga Mantra dari Rumah Keluarga Kalideres

Tidak ada obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS, tetapi pengobatan yang dilakukan dapat mengendalikan infeksi dan mencegah perkembangan penyakit.

Perawatan antivirus untuk HIV telah mengurangi kematian manusia akibat AIDS di seluruh dunia.

Gejala akibat terpapar HIV dan AIDS bervariasi, tergantung pada fase infeksinya.

  1. Infeksi primer (HIV Akut)

Baca Juga: 7 Makanan Ini Mampu Menurunkan Kolesterol, Salah Satunya Cokelat

Beberapa orang yang terinfeksi HIV kemudian  akan muncul penyakit seperti flu dalam waktu 2 sampai 4 minggu setelah virus tersebut masuk ke dalam tubuh.

Penyakit ini dikenal sebagai infeksi HIV primer atau akut dan dapat berlangsung selama beberapa minggu.

Tanda dan gejala yang mungkin terjadi meliputi:

- Demam

Baca Juga: Bansos PKH Tahap 4 Cair Lagi di Bulan Desember, Simak Cara Cek Penerima

- Sakit kepala

- Nyeri otot dan nyeri sendi

- Ruam

- Sakit tenggorokan dan luka mulut yang menyakitkan

Baca Juga: Persenjataan Nuklir China Diprediksi Menjadi 3 Kali Lipat pada Tahun 2035

- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher

- Diare

- Penurunan berat badan

- Batuk

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Disebut Rekan Kerja Paling Kejam, Apakah Anda Termasuk?

- Keringat malam

Gejala-gejala ini bisa sangat ringan sehingga orang sering  tidak menyadarinya. Namun, jumlah virus dalam aliran darah penderita saat ini cukup tinggi atau viral load.

Sehingga infeksi akan menyebar lebih mudah selama infeksi primer daripada tahap berikutnya.

  1. Infeksi laten klinis (HIV kronis)

Baca Juga: Red Velvet Berhasil Sapu Tangga Lagu iTunes di Seluruh Dunia dengan 'The ReVe Festival 2022 - Birthday'

HIV masih ada di dalam tubuh dan sel darah putih pada manusia, namun banyak orang mungkin tidak memiliki gejala atau infeksi selama ini.

Tahap ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika seseorang menerima terapi antiretroviral (ART).

Beberapa orang mengalami penyakit yang lebih parah dan lebih cepat.

  1. Infeksi HIV simtomatik

Baca Juga: Mengenang Momen Berkesan Chadwick Boseman, Pemeran Black Panther

Saat virus terus berkembang biak dan menghancurkan sel-sel kekebalan tubuh, maka sel-sel dalam tubuh manusia akan membantu melawan kuman.

Saat itu tubuh mungkin sedang mengalami infeksi ringan atau tanda dan gejala kronis seperti:

- Demam

- Kelelahan

Baca Juga: 18 Twibbon Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2022 Beserta Cara Pasang, Satukan Langkah Cegah HIV

- Pembengkakan kelenjar getah bening (seringkali merupakan salah satu tanda pertama infeksi HIV)

- Diare

- Penurunan berat badan

- Infeksi jamur mulut (sariawan)

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Aquarius dan Pisces Hari Ini Rabu, 30 November 2022: Ada Permasalahan dengan Pasangan

- Cacar ular (herpes zoster)

- Radang paru-paru

Akses ke pengobatan antivirus yang lebih baik telah secara dramatis menurunkan tingkat kematian akibat AIDS di seluruh dunia, bahkan di negara-negara miskin sumber daya.

Berkat perawatan yang dilakukan ini, kebanyakan orang dengan HIV di Amerika Serikat saat ini tidak berkembang menjadi AIDS.

Baca Juga: BSU 2022 Rp600.000 Cair di Kantor Pos Terakhir Hari Ini, Bawa Berkas Ini Jika Tak Punya Bukti Pencairan

HIV jika tidak segera diobati maka biasanya berubah menjadi AIDS dalam waktu sekitar 8 sampai 10 tahun.

Ketika AIDS terjadi, sistem kekebalan tubuh manusia sudah mengalami kerusakan yang parah.

Manusia akan lebih mungkin menularkan penyakit,  yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Artinya penyakit tersebut lebih gampang menular kepada orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah.

Baca Juga: Misi Luar Angkasa Bersejarah, China Kirim 3 Astronot ke 'Celestial Palace' dengan Divine Vessel

Jika daya tahan tubuh optimal, maka penularan tersebut tidak akan menyebabkan tubuh manusia menjadi sakit.

Kondisi ini disebut infeksi oportunistik atau kanker oportunistik.

Tanda dan gejala dari beberapa infeksi ini bisa dilihat seperti:

- Berkeringat

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio, Sagitarius dan Capricorn Hari Ini Rabu, 30 November 2022: Perlu Mengatur Keuangan

- Panas dingin

- Demam berulang

- Diare kronis

- Pembengkakan kelenjar getah bening

Baca Juga: Lirik Lagu CLAP (Japanese Version) - TREASURE

- Bintik putih yang terus-menerus atau lesi yang tidak biasa di lidah atau di mulut

- Kelelahan yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan

- Kelemahan

- Penurunan berat badan

Baca Juga: Tes Kepribadian: Cari Tahu Lebih Banyak Tentang Karakter Anda Melalui Gambar Pertama yang Dilihat

- Ruam kulit atau benjolan

Jika sudah merasa telah terinfeksi HIV atau berisiko tertular virus, segera temui penyedia layanan kesehatan atau dokter sesegera mungkin.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mayo Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler