Indonesia Waspada Virus Marburg, Kenali Gejala Penyakitnya

29 Maret 2023, 17:32 WIB
ILUSTRASI - Kenali gejala penyakit virus Marburg ini, yang ditetapkan oleh Kemenkes RI dalam status waspada saat ini. /Syaibatulhamdi/Pixabay.com

PR DEPOK – Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) waspadai Virus Marburg masuk ke dalam negeri, dengan tingkatkan fasilitas kesehatan. Meski belum pernah ada kasus di Indonesia, tingkat kematian dari wabah ini dapat mencapai 50 persen.

Juru bicara Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril mengatakan agar pemerintah dan masyarakat ikut mewaspadai wabah virus ini. Meski hasil dari penilaian risiko cepat (rapid risk assesment) pada Februari 2023, Indonesia dinyatakan mendapatkan presentasi rendah untuk terkena wabah Virus Marburg.

“Kita perlu tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyakit virus Marburg,” kata dr. Syahril dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Vaksin untuk wabah Virus Marburg ini juga belum tersedia, dan masih dalam proses pengembangan. Sementara baru tersedia dua vaksin yang telah masuk uji klinis fase pertama, yakni Vaksin Strain dan Vaksin Janssen.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini 30 dan 31 Maret 2023: Keuangan Berubahan dan Datang Tak Terduga

Pengobatan kata dr. Syahril akan melakukan bersifat simtomatik dan suportif, yakni mengobati kompilasi dengan cara tetap menjaga keseimbangan cairan elektrolit.

Sebelumnya, Badan Kesehetan Dunia (WHO) telah menerima laporan adanya kasus Virus Marburg, berasal dari Guinea Ekuatorial pada Senin 13 Februari 2023. Dalam laporan itu tercatat, 9 kematian dan 16 kasus suspek di Provinsi Kie Ntem. Gejala yang dialami seperti, demam, kelelahan, muntah berdarah, dan diare.

Pengertian dan Cara Virus Marburg Menular

Penyakit Virus Marburg adalah penyakit demam berdarah yang disebabkan dari virus marburg, yang termasuk dalam famili filovirus, dan merupakan satu famili dengan Virus Ebola.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini 30 dan 31 Maret 2023: Keuangan Berubahan dan Datang Tak Terduga

Penyakit ini bersifat jarang, penularannya pun berasal dari kelelawar dan bisa antar manusia. Meski begitu, risiko kematian dari wabah ini tinggi, yakni 24-88 persen, atau biasanya sekitar 50 persen.

Virus Marburg ini dapat menular melalui cairan tubuh, seperti darah, urin, saliva/air liur, tinja, keringat, ASI, bekas muntahan, dan cairan sperma. Dapat tertular dari manusia yang masih hidup atau sudah meninggal yang terinfeksi virus Marburg. Jalur masuk virus ini dapat melalui kulit yang terluka, mata, hidung, dan mulut.

Penyakit ini juga bukan barang baru di dunia kesehatan, kasus serupa ditemukan pertama kali pada 1967 di Marburg dan Frankfurt, Jerman. Terjadi pula secara bersamaa di Belgrade. Serbia.

Hingga saat ini, telah tercatat 593 kasus positif Virus Marburg dengan jumlah kematian sebanyak 481 kasus. Adapun tiga negara dengan kasus Virus Marburg tertinggi sejak tahun 1967 adalah, Angola dengan 374 kasus, RD Kongo dengan 154 kasus, dan 29 kasus di Jerman.

Baca Juga: KJP Plus Bulan April 2023 Cair di Tanggal 1 Besok? Simak Bocoran Terbarunya

Gejala dan Tanda Terpapar Virus Marburg

Kemunculan gejala dan tanda dari Virus Marburg ini akan datang secara tiba-tiba. Seperti, demam tinggi, sakit kepala, kelelahan yang parah, dan nyeri otot. Biasanya, di hari ketiga, pasien yang terpapar akan mengalami diare berair yang parah, disertai nyeri perut, kram, mual, dan muntah. Gejala ini setidaknya akan berlangsung selama satu pekan.

Setelah satu pekan terinfeksi, akan terdapat ruam yang tidak gatal. Bahkan di fase ini, pada kassus fatal, seseorang akan mengalami pendarahan di beberapa area. Seperti pada hidung, gusi, dan vagina serta dapat keluar melalui muntah dan pada feses.

Selama fase penyakit yang berat, gejala bahkan sampai pada gangguan sistem saraf pusat, yang menyebabkan kebingungan  dan emosional tinggi. Radang testis juga dapat terjadi pada fase akhir penyakit ini, yakni 15 hari setelah terpapar.

Baca Juga: Cerita di Balik Layar Film 'Buya Hamka', Ini Kata Sang Sutradara Fajar Bustomi

Dalam kasus fatal, kematian dapat terjadi di antara hari ke delapan atau sembilan setelah timbul gejala awal. Biasanya diawali dengan kehilangan banyak darah dan syok berat.

Sebagai langkah pencegahan, Kemenkes RI menyampaikan cara untuk mengetahui dan mengonfirmasi seseorang terinfeksi Virus Marburg adalah melalui pemerikasaan laboratorium. Meliputi, antibody-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), tes deteksi antigen-captureserum neutralization, reverse-trancriptase polymerase chain reaction (RT-PCR), electron microcopy, dan isolasi virus dengan kultur sel.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler