Acara Puncak World Lupus Day, IRA Gelar Seminar Nasional Bertajuk Meraih Asa Terbaik untuk Sang Kupu-Kupu

27 Mei 2023, 20:14 WIB
20 Ucapan Memperingati World Lupus Day atau Hari Lupus Sedunia /Freepik.com/freepik

PR DEPOK - Dalam rangka memperingati World Lupus Day (WLD) setiap tanggal 10 Mei, Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA) menggelar acara puncak peringatan WLD 2023, berupa Seminar Nasional, bertajuk Meraih Asa Terbaik untuk Sang Kupu-kupu.

Kegiatan tersebut, dilaksanakan secara daring melalui webinar, pada Sabtu, 27 Mei 2023, dimulai dari pukul 08.30- 13.00 WIB, yang diikuti oleh berbagai kalangan, terutama para penyintas lupus, dan tenaga medis, serta tenaga kesehatan.

Ketua panitia World Lupus Day 2023, dr. Dinar Sp.PD., mengatakan dalam sambutannya, untuk WLD tahun 2023 tema yang diusung adalah “Hope for The Butterflies”.

Baca Juga: Atasi Kulit Wajah Kering Secara Alami, Yuk Ketahui Tips dan Penyebabnya

“Hope for The Butterflies mengandung makna harapan, dan asa untuk odapus, supaya bisa terbang tinggi mencapai cita-citanya, dengan kualitas hidup yang terbaik. WLD 2023, kami dedikasikan untuk dokter, perawat, farmasi, seluruh tenaga kesehatan lain yang mengabdikan hidupnya, untuk kebaikan pasien lupus. Dan tentu saja, WLD 2023 ini, kami dedikasikan terutama untuk para kupu-kupu itu sendiri, yaitu para pejuang lupus,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dinar menjelaskan bahwa sepanjang bulan Mei 2023, dalam rangka WLD, telah dilaksanakan berbagai kegiatan yang diawali dengan webinar medis, webinar perawat & apoteker, dan webinar awam, pada tanggal 6-7 Mei 2023.

Dilanjutkan olimpiade Lupus untuk mahasiswa kedokteran, dan PPDS, pada tanggal 20- 21 Mei 2023. Serta diadakan lomba reels atau video pendek edukasi Lupus, yang juga melibatkan masyarakat umum untuk ikut memeriahkan lomba tersebut.

Baca Juga: TAYANG SEBENTAR LAGI! Dortmund vs Mainz di Liga Jerman: Prediksi Skor, Preview, H2H, Starting Line-Up

Dalam seminar nasional tersebut, turut dihadiri Ketua PP IRA, Dr. dr. Rudy Hidayat Sp.PD-KR, yang dalam sambutannya menekankan target pengobatan penyintas lupus bukan hanya berfokus pada obat-obatan semata, tapi harus melibatkan berbagai aspek, dan diharapkan melalui seminar ini, bisa menghasilkan formula tambahan, untuk memperbaiki kualitas hidup penyintas Lupus.

“Tadi disampaikan bahwa memang tujuannya untuk mencapai asa ya, seperti tema WLD, meraih asa terbaik untuk sang kupu-kupu. Target pengobatan itu, tidak serta merta hanya dengan pengobatan, dengan obat-obatan, tapi ada banyak aspek yang harus diperhatikan. Dan itu tidak bisa hanya menyasar satu aspek, satu peran gitu ya, perlu banyak peran, dan nanti mungkin kita akan diskusikan pada seminar nasional ini.

"Karena kita melibatkan banyak stakeholder, mudahan-mudahan kita akan bisa mendapatkan formula tambahan, untuk memperbaiki bagaimana agar sang kupu-kupu ini bener-bener bisa meraih asa terbaik. Meraih kondisi remisi seperti lagu yang tadi disampaikan oleh atau yang diciptakan dokter Fenda ya, salah satu anggota IRA, bagaimana agar para penyintas lupus bisa meraih remisinya, seoptimal mungkin,” katanya.

Baca Juga: Bikin Balik Lagi! Berikut 7 Rekomendasi Seblak Terenak di Bandung, Silahkan Cek Alamat dan Jadwal Bukanya

Rudy pun mengatakan, dalam praktik sehari-hari pun pasti menemukan kendala-kendala, “Oleh karena itu, mudah-mudahan sekali lagi, acara seminar nasional ini juga bisa menghasilkan satu formula untuk mendapatkan perbaikan-perbaikan, dalam mencapai remisi, dalam memperbaiki pelayanan, dan berbagai aspek lain yang berhubungan dengan penanganan kasus ini (red: Lupus), mulai dari hulu sampai hilir,” tutur dia.

Acara yang dimoderatori oleh dr. RM. Suryo Anggoro K.W., Sp.PD-KR., menampilkan 5 pembicara.

Pembicara pertama ketua PP IRA, Dr. dr. Rudy Hidayat, Sp.PD-KR., membahas tentang situasi SLE di Indonesia terkini: Tantangan Saat Ini dan di Masa Depan. Pembicara kedua dari PPR IRA, Dr. dr. Cesarius Singgih W., Sp.PD-KR., membahas tentang Perspektif Pelayanan Ideal SLE di Dalam dan Luar Negeri. Pembicara ketiga dari perwakilan Kemenkes RI, dr. Aries Hamzah, M.KM., membahas Fasilitasi Pemerintah dalam Penatalaksanaan SLE.

 

Baca Juga: Spoiler Dr Romantic 3 Episode 10 Tayang Malam Ini, Seo Woo Jin Terjebak di Dalam Bangunan Runtuh!

Pembicara keempat dari perwakilan BPJS Kesehatan, dr. Ari Dwi Aryani, M.KM, AAK., membahas materi mengenai Meningkatkan Efektivitas Layanan Kesehatan Melalui Optimalisasi Program Rujuk Balik Pasien SLE. Dan pembicara terakhir dari salah satu komunitas lupus di Kota Bandung, Syamsi Dhuha Foundation, Dian Syarief Pratomo, tentang Peran Organisasi dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Odapus.

Dan sebagai penanggap di seminar tersebut, ada Prof. Dr. dr. Handono Kalim, Sp.PD-KR., Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR., Alfred Zakaria dari komunitas Relawan Lupus Indonesia, Elvira Sari Dewi dari Yayasan Kupu Parahita Indonesia, dan Dinar Kusuma dari Yayasan Autoimun Barlingmascakebbes.

Kegiatan yang berlangsung dari pagi sampai siang tersebut, mendapatkan respon yang baik dari para peserta, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang masuk kepada panitia. Sebelum webinar diakhiri, diumumkan pemenang olimpiade Lupus, dan lomba video pendek edukasi Lupus, oleh Ketua PP IRA, Dr. dr. Rudy Hidayat.

Baca Juga: Info KJP Plus Tahap 1 Tahun 2023 Kapan Cair, Cek Nama Penerima di kjp.jakarta.go.id Pakai NIK

Semoga dengan adanya rangkaian kegiatan dalam rangka World Lupus Day (WLD) 2023, yang telah diselenggarakan oleh Perhimpunan Reumatologi Indonesia ini, bisa meningkatkan awareness masyarakat awam akan penyakit Lupus.

Pengertian Lupus

Systemic Lupus Erythematosus (SLE), atau yang lebih dikenal dengan penyakit Lupus, merupakan salah satu penyakit rematik autoimun bersifat sistemik, yang dapat melibatkan berbagai organ.

Dikutip dari laman situs reumatologi.or.id., penampilan penyakit Lupus ini sangat beragam, dengan gejala serta tanda-tandanya banyak menyerupai penyakit lain, sehingga penyakit ini dikenal dengan istilah penyakit seribu wajah.

Baca Juga: Cara Daftar Penerima PIP Kemdikbud pip.kemdikbud.go.id 2023 Pakai NIK KTP Wali Keluarga

Istilah ini menggambarkan bahwa pada penderita lupus bisa muncul gejala yang tidak khas, dan samar-samar, yang menyebabkan kesulitan dalam mengenali penyakit lupus ini. ***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler