Petingnya Penggunaan Tabir Surya untuk Cegah Risiko Kanker Kulit, Khususnya saat Musim Kemarau

28 Mei 2023, 19:03 WIB
Berikut manfaat penggunaan tabir surya untuk mencegah risiko kanker kulit, khususnya saat musim kemarau.* /Ron Lach/Pexels

PR DEPOK - Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang perlindungan kulit dari bahaya paparan sinar matahari, terutama sinar UV A dan UV B.

 

Terlalu banyak terpapar sinar matahari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit, terutama bagi mereka yang sering melakukan kegiatan di luar ruangan selama musim kemarau.

Kanker kulit adalah jenis kanker yang paling umum dapat terjadi pada orang yang sering terkena paparan sinar matahari secara langsung.

Bahkan menurut data, kanker kulit masuk dalam 15 besar kanker yang umum terjadi di Indonesia, dikutip dari laman Indonesia Cancer Care Comunity (ICCC).

Baca Juga: Rekomendasi 12 Tempat Makan di Pekalongan yang Bikin Nagih, Ini Alamatnya

ICCC juga membagikan informasi mengenai beberapa gejala kanker kulit, antara lain:

• Adanya benjolan yang terdapat pada badan, kaki, atau lengan. Benjolan dapat bersifat nyeri atau tidak nyeri.

 

• Munculnya tahi lalat dalam bentuk dan warna yang tidak teratur, atau Jika tahi lalat tersebut tumbuh lebih besar dan sering berdarah.

•Munculnya bercak berwarna hitam atau coklat dibawah kuku 

Baca Juga: PKS Pertimbangkan 5 Nama Calon Wali Kota Depok, Siapa Saja?

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman FOX 56, American Cancer Society menjelaskan pentingnya peran tabir surya dalam mencegah kanker kulit.

Mereka menjelaskan tentang pentingnya untuk memahami bahwa kanker kulit bisa diobati jika terdeteksi secara dini.

 

Dalam upaya meningkatkan kesadaran ini, para ahli kesehatan merekomendasikan penggunaan tabir surya, mengoleskannya kembali setiap dua jam, dan menggunakan pakaian pelindung.

Karakteristik seseorang yang mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker kulit antara lain:

Baca Juga: 6 Tempat Bakso Enak di Blora, Kunjungi Alamatnya!

• Kulit yang memiliki warna lebih terang

• Kulit yang sakit terkena sengatan matahari, berbintik dan merah

• Memiliki pigmen mata berwarna hijau atau biru

 

• Memiliki warna rambut merah atau pirang

• Memiliki banyak tahi lalat jenis tertentu

• Seseorang dan keluarga yang mempunyai riwayat kanker kulit

Baca Juga: Jelang FIFA Matchday, Shin Tae-yong Panggil 26 Pemain Timnas Indonesia untuk Lawan Palestina dan Argentina

Perlu diketahui, pukul 10:00 hingga 14:00 merupakan waktu yang berbahaya ketikaa terkena sinar UV. Maka dari itu, penting untuk menggunakan tabir surya 15 menit sebelum keluar rumah dan ulangi pemakaian setiap 2 jam sekali.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari National Cancer Centre Singapore (NCCS), berikut adalah cara mencegah resiko terjadinya kanker kulit:

 

• Hindari paparan sinar matahari selama pukul (10:00-16:00)

• Gunakan tabir surya setiap hari termasuk saat di dalam ruangan, pada hari berawan atau cuaca sedang dingin

Baca Juga: 11 Rekomendasi Tempat Makan di Tegal yang Rasanya Enak dan Nikmat, Ini Lokasinya

• Gunakan pakaian pelindung matahari

• Hindari penggunaan tanning bed, karena lampu yang digunakan memancarkan sinar UV dapat meningkatkan risiko kanker kulit

Jadi, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker kulit akibat sengatan matahari.

 

Dengan menggunakan tabir surya secara teratur, mengikuti praktik-praktik yang disarankan oleh ahli kesehatan, dan menjalani pemeriksaan kulit secara teratur, kita dapat menjaga kesehatan kulit kita dan mencegah risiko kanker kulit.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler