PR DEPOK - Penyakit silent killer atau biasa di sebut penyakit pembunuh dalam selimut merupakan penyakit yang sering tidak menunjukkan gejala yang jelas atau terlihat pada tahap awal, tetapi dapat menyebabkan kerusakan serius atau bahkan kematian jika tidak dideteksi dan diobati dengan cepat.
Penyakit silent killer ini masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia.
Penyakit silent killer menyerang siapa saja tanpa mengenal faktor usia, ataupun jenis kelamin. Karena tanpa gejala yang jelas inilah, yang membuat seseorang tidak menyadari bila sedang dalam ancaman penyakit tersebut.
Terkadang orang yang terlihat sehat secara kasat mata pun terkadang tidak luput dari ancaman penyakit ini. Karena begitu bahayanya penyakit silent killer, maka harus di waspadai sejak dini agar tidak menderita di kemudian hari.
Beberapa Penyakit Kategori Silent Killer
1. Hipertensi
Biasa dikenal sebagai tekanan darah tinggi, hipertensi dapat merusak pembuluh darah dan organ penting seperti jantung, otak, dan ginjal. Kondisi ini sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga dapat mengancam nyawa jika tidak diobati.
2. Diabetes
Baca Juga: Perangkat VR dari Apple Tawarkan Teknologi Terkini dengan Harga yang Menarik
Diabetes tipe 2 yang paling umum, sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah, apabila tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan organ, termasuk jantung, mata, ginjal, dan saraf.
3. Kanker
Beberapa jenis kanker, seperti kanker paru-paru, kanker pankreas, dan kanker ovarium, dapat menjadi "silent killer" karena gejalanya tidak terlihat atau terasa pada tahap awal. Biasanya, gejala muncul ketika kanker sudah mencapai tahap yang lebih lanjut.
4. Penyakit Jantung
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, dan Macan Rabu, 7 Juni 2023: Pertahankan Fokus, Tampil Percaya Diri
Penyakit jantung seperti penyakit arteri koroner dan serangan jantung seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Orang dapat memiliki penyakit jantung tanpa menyadari sampai mereka mengalami komplikasi serius, seperti serangan jantung yang dapat mengancam nyawa.
5. Kolesterol Tinggi
Tingginya tingkat kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Tidak ada gejala khusus yang terkait dengan kolesterol tinggi, sehingga seringkali orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah sampai mereka menjalani pemeriksaan medis.
Banyak faktor yang menyebabkan munculnya penyakit silent killer tersebut. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebabnya.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Sepatu Lebih Nyaman Jika Anda Berusia di Atas 60 Tahun
Faktor Munculnya Penyakit Silent Killer
Setiap orang rentan terhadap penyakit silent killer, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terserang penyakit tersebut, seperti:
1. Riwayat Keluarga
Jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit silent killer seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung, risiko terserang menjadi lebih tinggi.
2. Gaya Hidup Tidak Sehat
Kebiasaan makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol yang berlebih dapat meningkatkan risiko terkena penyakit silent killer.
3. Usia
Risiko penyakit silent killer seperti penyakit jantung dan kanker meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Baca Juga: Kata 'Cawe-cawe' Jadi Kontroversial, Presiden Jokowi Tak Ingin Diam Saja, Begini Penjelasannya!
4. Keturunan dan Etnis
Beberapa penyakit silent killer memiliki predisposisi genetik tertentu atau lebih umum terjadi pada kelompok etnis tertentu. Misalnya, diabetes tipe 2 lebih umum menyerang pada individu keturunan Asia, Afrika, atau Amerika Latin.
5. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit silent killer seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Rabu, 7 Juni 2023: ANTV, Trans 7, dan tvOne, Ada Serial India 'Jodha Akbar'
Cara Meminimalisir Penyakit Silent Killer
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan mengurangi risiko penyakit silent killer ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.
Baca Juga: Sudah Disodorkan Sejumlah Nama Cawapres untuk Dampinginya, Ganjar Pranowo: Sabar...
Pemeriksaan ini dapat mencakup pemeriksaan tekanan darah, tes gula darah, profil lipid (kolesterol), dan pemeriksaan fisik lainnya yang dapat membantu mengidentifikasi risiko penyakit silent killer.
2. Perhatikan Pola Makan
Makanan seimbang dan bergizi sangat penting untuk menjaga kesehatan secara umum. Hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebihan.
Pilihlah makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein berkualitas tinggi seperti ikan, unggas tanpa kulit, atau kacang-kacangan.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Rabu, 7 Juni 2023: RCTI, GTV, MNC TV, Indosiar, Ada 'Kontes Ambyar Indonesia'
3. Olahraga secara Teratur
Aktivitas fisik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Lakukan olahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau bersepeda, setidaknya 30 menit setiap hari atau sesuai dengan rekomendasi dokter.
4. Jaga Berat Badan Ideal
Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko penyakit silent killer, terutama diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.
Baca Juga: Wajib Dicoba! 5 Pempek Enak di Bekasi, Lengkap dengan Alamat
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan berat badan yang ideal bagi Anda dan carilah cara sehat untuk mencapainya.
5. Hindari Rokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol dapat membantu melindungi kesehatan Anda.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Rabu, 7 Juni 2023: Trans TV, SCTV, dan NET TV, Ada Film 'Knives Out'
6. Kelola Stres
Stres kronis dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Cari cara untuk bisa mengelola stres, seperti olahraga, meditasi, yoga, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.
7. Ikuti Pengobatan yang Diresepkan
Jika telah didiagnosis menderita penyakit silent killer, penting untuk mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter dengan disiplin.
Baca Juga: Nyegerin! Berikut 6 Es Krim Paling Rekomen di Bekasi, Berikut Alamatnya
Minum obat secara teratur dan jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
8. Tingkatkan Kepedulian
Edukasi dan pengetahuan tentang penyakit silent killer sangat penting. Pelajari gejala dan faktor risiko penyakit tersebut, dan bagikan informasi tersebut kepada orang di sekitar guna meningkatkan rasa peduli kesehatan.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang berkompeten untuk mendapatkan nasihat kesehatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan kita.***