PR DEPOK - Sabotase diri adalah suatu sikap yang membatasi diri antara diri dengan dunia luar atau dengan orang lain.
Seseorang yang kecanduan sabotase diri memiliki risiko mengalami depresi dan berat dan mengalami gangguan kecemasan.
Dirangkum PikiranRakyat-Depok.com, berikut 5 tanda kecanduan sabotase diri yang wajib Anda tahu dan sadari.
1. Jarang terkena sinar matahari
Baca Juga: Inilah Penyebab Elektabilitas Anies Baswedan Terus Menurun
Salah satu tanda sabotase diri adalah jarang terkena sinar Matahari alias jarang meninggalkan rumah. Sehingga Anda menghabiskan banyak waktu di dalam rumah.
Pastikan Anda menyediakan vitamin D untuk tubuh karena jika tidak Anda akan mengalami gangguan kesehatan.
2. Kurang bergerak
Ketika sedang stres alangkah lebih baik untuk menggerakkan badan dan itu akan membantu Anda mengisi daya otak untuk jangka pendek dan panjang.
Baca Juga: 6 Pilihan Nasi Goreng di Brebes yang Rasanya Mantap, Ini Lokasinya
Dengan bergerak itu akan membuat suasana hati menjadi lebih baik.
3. Jarang bersenang-senang
Mengisolasi diri adalah salah satu penyebab terjadinya depresi sehingga membuat kesehatan menjadi buruk.
Lakukanlah hal yang Anda sukai itu akan membantu Anda untuk mendapatkan suasana hati yang baik dan tetap fokus.
Baca Juga: Kementerian Agama Bakal Gelar Sidang Isbat Penetapan Idul Adha 1444 H
4. Terlalu sering menggunakan ponsel
Selalu menggunakan ponsel membuat tubuh selalu berada di tempatnya sehingga hanya menghabiskan waktu dengan melihat-melihat media sosial.
Menggunakan ponsel berlebihan bisa mengakibatkan gangguan pola tidur, pastikan Anda untuk mengurangi penggunaan ponsel jika tidak terlalu penting.
5. Kurang mengkonsumsi sayuran
Baca Juga: Bau Kaki Bikin Minder? Yuk Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya Secara Alami
Sayur adalah makanan sehat dan akan membantu keseimbangan tubuh tetapi jika kekurangan sayur itu akan menyebabkan datangnya banyak penyakit.
Mengonsumsi sayur akan membantu Anda untuk jauh dari kata depresi, kecemasan dan kelelahan.
itulah 5 tanda seseorang yang menyabotase diri, yang memiliki risiko mengalami depresi dan gangguan kecemasan.***