Stunting Masih Menghantui Indonesia, Kenali Upaya ABCDE untuk Pencegahan Stunting

15 Juni 2023, 12:53 WIB
Upaya ABCDE untuk Pencegahan Stunting /Freepik/

PR DEPOK - Stunting masih menjadi masalah besar bagi kesehatan anak di Indonesia. Meskipun terjadi penurunan kasus, namun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat prevalensi stunting masih menyentuh angka yang cukup tinggi, yakni 21 persen.

Stunting berkaitan erat dengan tumbuh kembang anak. Anak dengan stunting akan mengalami gangguan tumbuh kembang yang dapat menghambat pertumbuhan fisik, hingga perkembangan motorik dan kognitif anak.

Dampaknya dari stunting selain tubuh yang kerdil, anak cenderung memiliki kesulitan dalam belajar dan mengambil keputusan. Kekurangan asupan gizi, pola makan yang tidak tepat, terserang infeksi, atau stimulasi yang tidak memadai pada anak dapat menjadi penyebab stunting.

Baca Juga: Tes Psikologi: Membongkar Rintangan dalam Menggapai Impian Anda, Mana Segitiga yang Dipilih?

Lantas bagaimana cara mencegah stunting?

Sebagai informasi, stunting tidak dapat disembuhkan dengan cepat, tetapi dapat dicegah selama masa ibu sebelum hamil, termasuk menjaga kesehatan saat usia remaja.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) memberikan tips dan cara mencegah stunting bagi keluarga, termasuk ibu dan anak untuk mencetak generasi bangsa yang cerdas.

Baca Juga: Mantap! Cobain 6 Bakso Terenak di Jakarta, Cek Alamatnya

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Kementerian Kesehatan, berikut upaya ABCDE yang dapat dilakukan untuk pencegahan stunting.

1. A - Aktif konsumsi tablet penambah darah

Perempuan yang sudah menginjak remaja dan sudah mulai datang bulan, wajib untuk mengonsumsi tablet penambah darah supaya terhindar dari anemia.

Kekurangan darah atau anemia tentu dapat mempengaruhi jumlah hemoglobin (HB) ibu hamil dan juga janin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 Juni 2023 Leo, Taurus, dan Sagitarius: Saldo Bank Bisa Meningkat

Anjuran minum tablet tambah darah bagi perempuan:

• Perempuan remaja: 1 tablet tambah darah untuk diminum 1 minggu sekali.

• Ibu hamil: Minimal usia 90 hari kehamilan, wajib minum 1 tablet sehari.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat, 16 Juni 2023: Si Leo Lagi Berbunga-bunga, dan Jangan Persulit Dirimu

2. B - Bumil (Ibu Hamil) wajib periksa kehamilan sebanyak 6 kali

Pemeriksaan bagi ibu hamil atau yang disebut sebagai Antenatal care (ANC) dilakukan untuk memastikan kesehatan ibu dan perkembangan janin ke dokter spesialis kandungan.

Ibu hamil perlu menjaga nutrisi dengan makanan sehat dan asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium yang harus tercukupi.

Antenatal care dilakukan rutin sebanyak 6 kali, dengan 2 kali potret USG untuk melihat kondisi janin. Berikut waktu pemeriksaan antenatal care adalah sebagai berikut:

Baca Juga: 7 Rekomendasi Warung Soto Wajib Dicoba di Payakumbuh, Catat Lokasinya

• Trimester 1: 1 kali kunjungan pemeriksaan.

• Trimester 2: 1 kali kunjungan pemeriksaan.

• Trimester 3: 2 kali kunjungan pemeriksaan.

• Masa menuju kelahiran: 2 kali kunjungan pemeriksaan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Bentuk yang Dilihat Pertama kali akan Menunjukkan Seberapa Setia Anda pada Diri Sendiri

3. C - Cukupi kebutuhan protein hewani

Pemenuhan gizi anak memerlukan protein hewani dalam perkembangannya. Protein ini sangat direkomendasikan agar tidak kekurangan gizi.

Bayi di atas 6 bulan yang sudah memasuki stunting atau malnutrisi, protein hewani tetap dapat diberikan, meskipun sedang fokus untuk pemberian ASI Eksklusif.

Baca Juga: 6 List Rekomendasi Warung Sate Enak yang Bumbunya Mantap di Sukabumi, Catat Lokasi dan Jam Bukanya di Sini

4. D - Datang ke Posyandu

Posyandu menyediakan program untuk pengecekan kondisi fisik anak, mulai dari pengukuran berat dan tinggi badan, imunisasi, penyuluhan seputar gizi dan ASI, atau indikasi penyakit pada ibu dan anak.

Dibantu oleh dokter dan perawat, ibu akan mendapat Kartu Menuju Sehat (KMS), yang berguna untuk catatan pengukuran anak dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 Juni 2023 Cancer, Gemini, dan Virgo: Kondisi Keuangan Lebih Baik

5. E - Eksklusif ASI 6 bulan

Selain imunisasi dan juga makanan yang bergizi, bayi mulai dari usia 0-2 tahun wajib diberikan ASI eksklusif untuk pemenuhan nutrisi pendukung. Namun, nutrisi ibu perlu diperhatikan juga untuk menjaga gizi dan nutrisi yang dikonsumsi terpenuhi.

Pemberian pola makan anak yang tidak sesuai anjuran, dapat menghambat pertumbuhan fisik dan motorik anak.

Dengan hambatan faktor ekonomi, orang tua bisa saja memberikan makanan tidak bergizi. Misalnya, pemberian kental manis yang mengandung kadar gula tinggi, hingga makanan cepat saji atau makanan instan.

Baca Juga: Jakarta Fair 2023 Sudah Dibuka! Kuy Kepoin Cara Dapat Grand Prize, Ada 3 Unit Mobil Gratis Menanti

Selain itu, penerapan gaya hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan dengan sabun, memastikan air yang diminum merupakan air bersih, sanitasi dan lingkungan yang sehat juga mendukung pencegahan stunting.***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler