Menilik 5 Bahasa Cinta atau Love Languages dalam Perspektif Islam, Teladani Nabi Muhammad

4 Juli 2023, 18:12 WIB
Setiap orang memiliki bahasa cinta, atau cara utama yang mereka sukai untuk menerima cinta dan kasih sayang.* /Pixabay/papagnoc

PR DEPOK - Cinta adalah sebuah konstruksi kompleks yang menjadi inti dari hubungan antar manusia dan digunakan secara luas dalam setiap aspek kehidupan.

Memahami cinta adalah hal yang menantang karena dapat dipersepsikan secara berbeda oleh setiap individu.

Beberapa orang melihatnya sebagai sebuah emosi, sementara yang lain melihatnya sebagai sebuah keyakinan atau perilaku.

Hal ini membuat sulit untuk mendefinisikan cinta dengan satu cara. Namun, keindahan cinta terletak pada kesederhanaan ekspresinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Rabu, 5 Juli 2023: Kesempatan dan Peluang Baru akan Segera Muncul

Dengan mengetahui cara mengekspresikan cinta dengan cara yang tepat, kita dapat menciptakan ikatan yang cukup kuat untuk melampaui jarak dan waktu.

Jejak kemanusiaan kembali ke Adam dan Hawa, dan salah satu aspek yang paling penting dari kisah keduanya adalah cinta yang mereka bagi satu sama lain.

Cinta merupakan aspek penting dari iman Islam. Al-Quran menyatakan, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Al-Quran 30:21).

Islam adalah agama yang dibangun di atas cinta. Jika menilik Gary Chapman yang mengembangkan konsep 5 Bahasa Cinta atau Love Languages, ia menggambarkan berbagai cara seseorang merasakan dan mengekspresikan cinta.

Baca Juga: 10 Warung Soto Terenak di Pasuruan, Cek Lokasi dan Jam Bukanya

Menurutnya, setiap orang memiliki bahasa cinta, atau cara utama yang mereka sukai untuk menerima cinta dan kasih sayang. Kelima bahasa cinta tersebut di antaranya:

1. Words of Affirmation;

2. Quality Time;

3. Act of Service;

4. Receiving Gifts; dan

5. Physical Touch.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Rabu, 5 Juli 2023: Capaian Keuangan dan Karier akan Sepadan dengan Usaha

Words of Affirmation

Ini merupakan bahasa cinta, yang melibatkan penggunaan kata-kata untuk mengekspresikan cinta dan kasih sayang kepada orang lain.

Seseorang yang menggunakan bahasa cinta ini menghargai penegasan verbal, pujian, kata-kata yang baik, dan ungkapan-ungkapan penyemangat.

Nabi Muhammad SAW mendorong penggunaan kata-kata yang baik dan penuh kasih ketika berbicara kepada orang lain. Beliau bersabda, "Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang memiliki akhlak dan perilaku yang paling baik." (HR. Bukhari).

Baca Juga: 9 Tempat Makan Bakso di Klaten yang Terkenal Enak, Catat Lokasinya

Rasulullah SAW pernah ditanya oleh 'Amr bin al-'Āṣ, "Wahai Rasulullah, siapakah yang paling engkau cintai?" Rasulullah menjawab, "Aisyah." 'Amr kemudian bertanya, "Dan di antara para lelaki," Rasulullah SAW kemudian berkata, "Ayahnya, Abu Bakar." (HR. Bukhari No. 3462).

Rasulullah SAW selalu memuji istrinya di depan orang banyak dan menyatakan cintanya secara terbuka dan pribadi. Nabi Muhammad dikenal sangat menjunjung tinggi istrinya, Khadijah (RA), dan sering membicarakannya dengan penuh kasih dan hormat. Beliau sering memuji Khadijah atas kualitasnya, dan menyebutnya sebagai "yang terbaik di antara para wanita di antara kaumnya". (HR. Bukhari No. 3432)

Afirmasi kecil seperti "Saya bangga padamu" atau "Kamu pekerja keras" dapat menjadi pengingat yang baik dan membantu menjaga hubungan yang kuat.

Quality Time

Baca Juga: Terbaik! 13 Soto di Bogor yang Paling Ramai dan Punya Rating Tinggi, Dijamin Nagih

Hal ini mencakup mengekspresikan cinta melalui perhatian dan kehadiran yang tak terbagi, menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang Anda cintai dan terlibat dalam kegiatan bersama.

Nabi Muhammad SAW akan menghabiskan waktu dengan istri-istrinya setiap hari setelah salat Ashar, mendengarkan kekhawatiran mereka dan menawarkan bimbingan dan dukungan kepada mereka.

Nabi Muhammad juga memiliki kebiasaan berbicara dengan Aisyah (RA) setelah salat malam atau salat sunah Subuh. Hal ini menyoroti bagaimana tindakan sederhana untuk menghabiskan waktu bersama dapat menjadi ekspresi cinta yang berkesan dan bermakna.

Quality Time tidak hanya mencakup menghabiskan waktu bersama, tetapi juga menghargai dengan secara aktif mendengarkan, memberi semangat, menasihati, dan memotivasi satu sama lain.

Baca Juga: Trailer Terbaru Persona 3 Reload, Terdapat Gameplay yang Mirip dengan Persona 5 Royal

Acts of Service

Hal ini mencakup mengekspresikan cinta melalui tindakan yang menunjukkan kepedulian dan dukungan, seperti melakukan pekerjaan rumah atau menjalankan tugas untuk orang yang dicintai.

Nabi Muhammad mendorong umat Islam untuk melayani orang lain dan mendahulukan kebutuhan orang lain daripada kebutuhan diri sendiri.

Beliau bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah mereka yang paling baik terhadap istrinya." (Sunan Al Tirmidzi 1162)

Baca Juga: 6 Rekomendasi Rawon Terbaik dengan Alamat, Harga, dan Rating

Nabi Muhammad sering melayani istri-istrinya dan memenuhi kebutuhannya, daripada mendelegasikan tugas tersebut kepada orang lain, dan beliau memainkan peran yang sangat penting dalam melakukan pekerjaan rumah.

Saat dalam perjalanan, ketika tiba waktunya untuk memasak, seorang sahabat menawarkan diri untuk menyembelih kambing, yang lain menawarkan diri untuk menguliti kambing, dan yang ketiga menawarkan diri untuk memasaknya.

Nabi Muhammad kemudian berkata, "Aku akan mengambil kayu bakar dari hutan." Para sahabat dengan penuh hormat menjawab, "Guru kami, semoga orang tua kami dikorbankan untuk Anda! Jangan repot-repot, kami juga bisa melakukannya." Namun, Nabi Muhammad menjawab, "Aku tahu kalian mampu, tetapi aku tidak ingin menempatkan diriku di atas kalian."

Tindakan ini dapat dilakukan oleh orang lain, tetapi beliau memilih untuk melakukannya, untuk mengekspresikan arti penting yang beliau pegang untuk orang-orang yang dicintainya.

Baca Juga: Inovasi Kemensos: Program Kebersamaan Berbagi Makanan untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas

Receiving Gifts

Hal ini melibatkan pengungkapan cinta melalui pemberian hadiah, baik besar maupun kecil. Orang-orang yang menggunakan ini sebagai bahasa cinta utama menghargai pemikiran dan upaya yang dilakukan untuk memilih hadiah.

Nabi Muhammad SAW mendorong pemberian hadiah sebagai cara untuk memperkuat hubungan. Beliau bersabda, "Bertukarlah hadiah, karena hal itu dapat menghilangkan kebencian dan kecemburuan dari dalam hati." (Al-Adab Al-Mufrad 594).

Setelah kematian Khadijah (RA), Nabi Muhammad mengungkapkan penghargaan dan cinta kepadanya, dan terus mengirimkan hadiah kepada teman-temannya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Bakso Terbaik di Sukabumi: Alamat, Harga, dan Jam Buka

Beliau berkata, "Pergilah ke orang tersebut, karena mereka adalah teman Khadijah. Pergilah ke rumah orang tersebut, karena mereka dicintai oleh Khadijah." (Al-Adab al-Mufrad 225)

Nabi Muhammad juga bersabda, "Wahai para wanita Muslimah, janganlah seorang pun dari kalian meremehkan hadiah yang dikirim olehnya (tetangga) meskipun itu adalah kaki domba (bagian kaki yang tidak berdaging)." (HR. Bukhari No. 2566).

Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad tidak hanya menghargai tindakan memberi, tetapi juga semangat yang terkandung dalam pemberian tersebut.

Hal ini tercermin dari kebiasaan beliau yang tidak pernah menolak pemberian, karena yang terpenting bagi beliau bukanlah nilai materi dari pemberian tersebut, melainkan niat baik dan kebaikan di balik pemberian tersebut.

Baca Juga: Gurihnya Nampol! 7 Mie Ayam di Citeureup, Bogor Ini Bikin Nagih

Physical Touch

Hal ini termasuk mengekspresikan cinta melalui sentuhan fisik, seperti berpegangan tangan, berpelukan, menghargai kasih sayang, dan keintiman fisik.

Nabi Muhammad biasa menunjukkan cintanya kepada para istri dan keluarganya melalui sentuhan fisik, seperti memeluk, berpegangan tangan, dan mencium.

Beliau juga menunjukkan kasih sayang kepada para sahabat dan pengikutnya dengan memeluk dan menepuk-nepuk punggung mereka.

Baca Juga: Tawaran Pertama Gagal, Bayern Munchen Sudah Siapkan Banyak Dana untuk Harry Kane

Anas bin Malik RA, yang bekerja sebagai pelayan di rumah tangga Nabi Muhammad, meceritakan bahwa Nabi Muhammad sering menepuk-nepuk punggungnya dan memanggilnya dengan nama panggilan yang penuh kasih sayang.

Ketika salah satu istri Nabi Muhammad sedang menstruasi, beliau akan menyuruh mereka untuk membungkus bagian bawah tubuh mereka dan beliau akan memeluk dan membelai mereka untuk memberi mereka kenyamanan dan menunjukkan cintanya (Sahih Muslim 293a).

Setiap kali putri Nabi Muhammad, Fatimah (RA), memasuki rumahnya, beliau akan berdiri dari tempat duduknya untuk menyambutnya, memegang tangannya, menciumnya, dan menawarkan tempat duduknya.

Demikian pula, ketika beliau mengunjungi rumahnya, Fathimah (RA) akan berdiri untuk menyambutnya, memegang tangannya, menciumnya, dan menawarkan tempat duduknya. (Sunan Abī Dāwūd 5217).

Baca Juga: 6 Referensi Nasi Goreng Pilihan di Klaten yang Paling Mantap

5 bahasa cinta atau love languages ini dapat digunakan untuk mengekspresikan cinta dan kasih sayang kepada orang lain, dan memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan.

Dengan memahami dan menerapkan bahasa cinta ini, kita dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain, dan mendekatkan diri kepada Allah.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler