Anak Harimau Alshad Kembali Meninggal, Pentingkah Evaluasi Perizinan dan Kepedulian Konten?

25 Juli 2023, 11:13 WIB
Ilustrasi - Kematian beberapa anak harimau di tangan seorang content creator satwa, Alshad. /Twitter @tanyarlfes/

PR DEPOK - Kematian beberapa anak harimau di tangan Alshad, seorang content creator yang dikenal sebagai "Content creator satwa terfavorit," telah menimbulkan keprihatinan luas.

 

Kejadian ini memicu perdebatan tentang perlu tidaknya mengkaji ulang perizinan yang diberikan kepada individu seperti Alshad, yang memiliki pengaruh besar di media sosial dan menjadikan hewan buas sebagai hewan peliharaan.

Artikel ini akan membahas pentingnya evaluasi perizinan dan kepemilikan hewan buas sebagai hewan peliharaan, serta dampaknya terhadap kesejahteraan satwa liar.

Kasus kematian beberapa anak harimau yang terjadi di tangan Alshad menarik perhatian publik.

Baca Juga: 8 Ayam Bakar di Kediri yang Paling Rekomen, Ini Lokasinya

Alshad adalah seorang content creator yang populer di media sosial, terutama dalam konten-konten yang berhubungan dengan satwa liar, termasuk hewan buas seperti harimau.

Namun, banyak pertanyaan muncul tentang perizinan yang diberikan padanya dan etika memelihara hewan buas sebagai hewan peliharaan.

 

Perizinan yang diberikan kepada individu seperti Alshad yang memiliki pengaruh besar di media sosial, khususnya dalam hal memelihara hewan buas, memerlukan evaluasi yang serius.

Pertimbangan etika dan keamanan harus menjadi bagian dari proses perizinan.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Kuliner Legendaris di Kediri, Kalian Wajib Mampir

Banyak yang berpendapat bahwa memelihara hewan buas, terutama yang berasal dari habitat alaminya, harus dilakukan oleh institusi yang memiliki keahlian dan fasilitas yang memadai.

Kematian anak-anak harimau tersebut menimbulkan keprihatinan tentang kesejahteraan hewan yang dipelihara oleh individu seperti Alshad.

 

Meskipun para content creator ini mungkin memiliki tim profesional, masalah tetap muncul karena hewan buas bukanlah hewan peliharaan yang sesuai.

Hewan-hewan ini memerlukan lingkungan dan perawatan yang sangat khusus, yang mungkin sulit dipenuhi oleh individu yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup.

Baca Juga: 5 Ayam Bakar Terlezat yang Harus Anda Coba di Jakarta Selatan

Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga satwa liar di habitat alaminya dan mempromosikan kepedulian terhadap kelestarian alam dapat membantu mengurangi permintaan untuk memelihara hewan buas sebagai hewan peliharaan.

Content creator dan influencer juga memiliki peran besar dalam menyebarkan pesan edukasi ini kepada pengikut mereka.

 

Pendekatan yang lebih tepat dalam memelihara hewan buas adalah dengan mengadopsi atau mendukung penangkaran resmi yang memiliki spesialisasi dalam perawatan hewan-hewan tersebut.

Ini akan memastikan bahwa hewan-hewan tersebut mendapatkan perawatan yang tepat dan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga: 4 Seblak dengan Rasa yang Enak di Jakarta Selatan, Cusss Cobain

Kematian anak harimau di tangan Alshad telah membuka ruang untuk mengkaji ulang perizinan dan kepemilikan hewan buas sebagai hewan peliharaan.

Evaluasi yang cermat perlu dilakukan untuk memastikan hewan-hewan tersebut tidak berakhir dengan nasib yang tragis.

 

Selain itu, edukasi dan kesadaran tentang kelestarian alam harus terus dipromosikan agar masyarakat dapat lebih peduli terhadap kehidupan satwa liar dan lingkungannya.

Semoga, langkah-langkah ini dapat mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.***

Editor: Cecev Handoyo

Tags

Terkini

Terpopuler