10 Fakta Teratas tentang Jerapah, Salah Satunya Terancam Punah

2 Agustus 2023, 07:16 WIB
Kumpulan Jerapah di Taman Safari Indonesia Bogor /Dok. Taman Safari Indonesia Bogor

PR DEPOK - Jerapah yang biasa Anda lihat di kebun binatang seperti Ragunan dan Taman Safari, merupakan hewan yang berasal dari Afrika. Mamalia tertinggi ini, memiliki 10 fakta teratas yang perlu Anda ketahui, salah satunya terancam punah.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Oup Blog, terdapat 10 fakta teratas mengenai jerapah, berikut daftarnya.

1. Mamalia Tertinggi

Jerapah adalah mamalia darat tertinggi di dunia, bahkan tingginya memiliki rata-rata antara 4-6 meter. Jerapah juga merupakan spesies 'kuku' terbesar, atau hewan berkuku. Ini sebagian besar karena kaki dan leher mereka yang panjang, yang masing-masing mencapai sekitar 1,5 meter.

Baca Juga: Jerapah, Mamalia Tertinggi yang Terancam Mengalami Kepunahan

2. Memiliki Sebutan "The Camel-Leopard atau Unta-Leopard"

Nama jerapah atau Giraffe berasal dari bahasa Arab zarāfa dan dari bahasa Ethiopia zarat, yang berarti "langsing". Akan tetapi, dalam bahasa Yunani kuno dan Inggris kuno, jerapah juga dikenal sebagai 'camelopards' (καμηλοπάρδαλις), dari kombinasi kata Yunani untuk unta dan macan tutul. Jerapah dipandang sebagai campuran dari kedua binatang ini karena ciri-cirinya yang seperti unta, dan bulunya yang berwarna kuning kecokelatan seperti macan tutul.

3. Jerapah Memiliki 9 Sub Spesies

Jerapah hanya memiliki satu spesies utama yang hidup hari ini, akan tetapi sebenarnya ada sebanyak sembilan sub-spesies berbeda yang berkeliaran di benua Afrika, seperti:

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini, Rabu, 2 Agustus 2023: Impian Terbesar Kamu akan Terwujud

a. Jerapah Afrika Barat
b. Jerapah Kordofan
c. Jerapah Nubia
d. Jerapah Rothschild
e. Jerapah Thornicroft
f. Jerapah Retikulat
e. Jerapah Masai
g. Jerapah Selatan (atau Tanjung)
h. Jerapah Anglolan (atau Berasap)

Sub spesies ini mencakup perbedaan warna—dari Jerapah Afrika Barat pirang hingga Jerapah Masai yang lebih gelap—dan rentang teritorial, dari Barat Laut hingga Afrika Selatan.

4. Variasi Makanan

Sudah menjadi fakta umum bahwa jerapah berevolusi dengan leher panjang untuk memakan cabang tertinggi, tetapi ini juga memungkinkan mereka untuk memakan berbagai tanaman. Jerapah bisa mengunyah lebih dari 100 spesies daun, akar, bunga, dan polong yang berbeda, yang berarti mereka memiliki salah satu makanan paling bervariasi dari semua hewan herbivora.

Baca Juga: Perbandingan Redmi 12 VS Samsung Galaxy M34 5G, Intip Spesifikasi dan Harga Kedua HP

Namun, seperti kebanyakan dari kita, jerapah juga memiliki makanan favoritnya—kemungkinan besar mereka menyukai tanaman Akasia dan Combretum

5. Bentuk Lidah yang Panjang dan Berwarna Gelap

Jerapah tidak hanya mengembangkan leher panjang untuk mencapai daun paling segar di puncak pohon—mereka juga memiliki lidah yang sangat panjang dan kuat. Lidah jerapah dapat memanjang hingga 45 cm, dengan mudah melucuti pohon dari daunnya yang paling segar.
Lidah jerapah juga terlihat berwarna gelap. Beberapa peneliti berpendapat bahwa ini adalah sifat evolusioner untuk menghindari sengatan matahari saat makan di Savannah.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat di Jogja yang Bisa Kamu Kunjungi, dari Kuliner hingga Budaya

6. Menjadi Sasaran Predator

Meski ukurannya besar, jerapah terkadang dimangsa oleh hewan lain. Singa terkadang memburu mamalia tertinggi ini. Bahkan, di Taman Nasional Kruger, sekitar 43 persen makanan singa berasal dari jerapah. Pada kesempatan langka jerapah juga menjadi mangsa makhluk Afrika lainnya seperti buaya dan cheetah.

Untuk jerapah muda, mereka jauh lebih rentan terhadap predator. Karnivora yang lebih kecil seperti hyena dapat menimbulkan ancaman khusus bagi anak jerapah, tetapi jerapah dewasa juga diketahui menggunakan ukuran dan kekuatannya untuk membunuh para predator yang mencoba memburu mereka.

7. Kuku Jerapah Berjinjit seperti "Balerina"

Jerapah adalah hewan berkuku. Tidak seperti anggota tubuh mamalia primitif lain, yang memanjang menjadi lima jari, jerapah adalah hewan berkuku memanjang dan memampatkan tulang metapodial mereka. Ini membuat jerapah berjalan berjinjit seperti "balerina".

Baca Juga: Film Terbaru Studio Ghibli 'The Boy and the Heron' Menjadi Film Tersukses

8. Memiliki Kemampuan Lari yang Cepat

Leher jerapah yang panjang bukan hanya untuk menjangkau dedaunan. Makhluk-makhluk ini telah berevolusi untuk menggunakan leher mereka sebagai momentum, yang memungkinkan jerapah berlari lebih cepat (lebih dari 30 mil per jam dengan kecepatan tertinggi). Sehingga, mendorong diri mereka ke atas dari posisi duduk, dan memberikan keseimbangan.

9. Fungsi Lain Leher Jerapah untuk Menunjukkan Kekuatan

Jerapah juga menggunakan lehernya yang panjang dan kuat untuk menegaskan dominasinya. Jerapah jantan muda terlibat dalam apa yang disebut "kontes leher", di mana mereka menjalin leher, bergulat, dan saling berhadapan selama 30 menit atau lebih.

Baca Juga: Daftar Destinasi Wisata Alam yang Cocok untuk Healing, Termasuk di Jawa Barat

Kontes ini memungkinkan pejantan muda membangun dominasi dalam hierarki kohort mereka, mengembangkan otot leher, dan mengasah keterampilan jousting mereka. Pejantan jerapah dewasa jarang terlibat dalam agresi, akan tetapi ketika mereka melakukannya, mamalia tertinggi itu dapat mengayunkan leher mereka dengan keras untuk memberikan pukulan keras dengan kepala mereka, seperti sebuah pentungan . Tidak mengherankan, jerapah memiliki tengkorak yang tebal untuk melindungi dari gegar otak akibat benturan tersebut.

10. Terancam Punah

Saat ini, populasi jerapah di Afrika Timur dan Selatan mengalami penurunan. Bahkan, populasi di seluruh Afrika Barat dan bagian utara Afrika Timur telah menyusut selama bertahun-tahun ke belakang.

Jerapah telah menghadapi perburuan berlebihan dan degradasi habitat. Pohon ditebang untuk kayu bakar dan untuk menciptakan lahan penggembalaan untuk ternak. Selain itu, ukuran hewan dan jumlah daging yang jerapah berikan membuat manusia melakukan perburuan besar-besaran. Tidak hanya itu, para jerapah pun menjadi sasaran pembunuhan para petani yang ingin melindungi ternak mereka.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Kuningan yang Populer, Salah Satunya Peuyeum

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Al Jazeera, saat ini jumlah jerapah di Afrika lebih sedikit daripada gajah atau gorila. Bahkan mamalia tertinggi di dunia itu, telah terdaftar sebagai spesies yang rentan mengalami kepunahan sejak 2016. Di tujuh negara, jerapah telah mengalami kepunahan. Namun hanya sedikit orang yang menyadari bahwa jerapah sedang dalam bahaya.

Demikian 10 fakta teratas mengenai jerapah yang perlu Anda tahu. Salah satunya, jerapah sedang terancam kepunahan. Perlu bagi kita untuk terus menjaga dan mengembangbiakan populasi mamalia tertinggi ini.***

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler