Mengenal Gamelan, Alat Musik Indonesia yang Menjadi Warisan Budaya Dunia Terdaftar di UNESCO

29 September 2023, 14:57 WIB
Ilustrasi Gamelan /Instagram @psbk_jogja /

PR DEPOK - Gamelan, alat musik yang khas dan memukau dari Indonesia, baru-baru ini mendapatkan pengakuan yang sangat membanggakan.

Pada 15 Desember 2021, dalam Sidang UNESCO di Paris, Perancis, gamelan secara resmi diangkat menjadi Warisan Budaya Takbenda oleh United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO). Hal ini menandai pencapaian gemilang bagi budaya Indonesia, karena gamelan kini diakui sebagai warisan budaya dunia yang ke-12 dari negara ini.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menyambut
baik penetapan ini. Menurut beliau, hal ini adalah bukti nyata dari keberagaman budaya Indonesia yang patut diapresiasi. Beliau juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam melestarikan budaya gamelan.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Rawon di Kota Cilegon yang Rasanya Endul Banget!

Gamelan, alat musik yang memiliki akar tradisional kuat di Indonesia, dapat ditemui di
berbagai daerah seperti Jawa, Bali, Madura, dan Lombok. Jejak sejarah gamelan bahkan dapat ditelusuri hingga tahun 404 Masehi, seperti yang tergambar di relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Keistimewaan gamelan tak hanya terletak pada keindahan suaranya, melainkan juga pada nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. UNESCO mengakui bahwa gamelan bukan sekadar pertunjukan musik, tetapi juga merupakan sarana ekspresi budaya dan dapat memperkuat koneksi antara manusia dengan alam semesta. Musik gamelan yang dimainkan secara orkestra mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, mencintai, dan peduli satu sama lain.

Namun, gamelan hanyalah salah satu dari banyak warisan budaya Indonesia yang patut
dikenal oleh dunia. Kita diingatkan untuk tidak melupakan kekayaan budaya lainnya yang juga mengandung makna dan keindahan tersendiri. Mari bersama-sama merawat dan melestarikan warisan budaya Indonesia agar dapat terus diwariskan ke generasi selanjutnya. Dengan begitu, kekayaan budaya Indonesia akan terus bersinar di panggung dunia.

Baca Juga: Long Weekend Tiba! Berikut Rekomendasi 7 Pempek Maknyus di Kota Serang yang Wajib Dicoba

Gamelan Cokekan Miniatur Grup Karawitan, Sudah Terdaftar di UNESCO

Pada 28 September 2023, event Ponorogo Rikolo Semono menghadirkan kembali kesenian
tradisional yang mulai terpinggirkan. Salah satu di antaranya adalah Cokekan, sebuah miniatur grup karawitan yang memukau. Dengan pemain kendang, siter, gender, dan gong bumbung berbahan bambu, pesinden mampu melantunkan tembang Jawa dengan penuh kesan.

Budianto, warga Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, telah berdedikasi
selama sepuluh tahun terakhir untuk melestarikan kesenian Cokekan. Grup yang dibentuknya pada tahun 2014 ini mendapatkan apresiasi positif dari generasi muda yang juga turut berkontribusi dalam mempertahankan keaslian Cokekan.

Kesenian Cokekan memang memiliki kekhasan tersendiri. Dengan jumlah pengrawit yang lebih sedikit, hal ini membedakannya dari kelompok karawitan pada umumnya. Cokekan
juga dikenal sebagai teman setia pengamen gamelan dan cocok mengiringi berbagai kesempatan, dari acara rumah makan hingga penyambutan tamu. Dengan biaya yang lebih terjangkau, Cokekan menjadi pilihan yang lebih praktis tanpa mengurangi keindahan musiknya.

Baca Juga: Bocah di Depok Tewas Setelah Alat Kelamin Diremas Seorang Kakek, Polisi Ungkap Ada Korban Lain

Penting untuk dicatat bahwa Cokekan telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai bagian dari warisan budaya takbenda bersama dengan enam jenis gamelan asli Jawa lainnya sejak tahun 2013. Dengan registrasi resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Cokekan semakin diakui sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.

Budianto berharap dukungan dari Pemkab Ponorogo dalam upaya melestarikan kesenian tradisional yang mulai terancam punah, termasuk Cokekan. Dengan adanya gelaran acara Ponorogo Rikolo Semono, Budianto dan anggota grupnya mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan Cokekan kepada publik lebih luas.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ponorogo.go.id ditsmp.kemdikbud.com

Tags

Terkini

Terpopuler