PR DEPOK - Menurut survei terbaru dari lembaga riset Populix, 63% generasi milenial Indonesia aktif menggunakan layanan paylater. Layanan ini menawarkan kemudahan dalam pembayaran cicilan, sehingga menjadi pilihan solusi pembayaran yang populer bagi kalangan milenial.
CEO Populix Timothy Astandu mengatakan, keterjangkauan, fleksibilitas, dan kemudahan penggunaan paylater menjadi faktor utama yang mendorong popularitas layanan ini. Paylater dinilai terjangkau karena memiliki bunga yang rendah dan persyaratan yang mudah. Selain itu, paylater juga menawarkan fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, sehingga pengguna dapat menyesuaikan dengan kemampuan keuangannya.
Survei Populix yang berjudul "Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption" yang digelar pada September 2023 melibatkan responden sebanyak 1.017 orang. Hasil survei menunjukkan, 55% responden pernah menggunakan layanan paylater.
Baca Juga: Klarifikasi Persib Bandung atas Pencopotan Bendera Palestina di Stadion GBLA
Data Temuan
Lembaga riset Populix menemukan bahwa dari responden yang berjumlah lebih dari seribu itu, sekitar 63 persen pengguna paylater di Indonesia adalah generasi milenial. Selain itu, 55 persennya berasal dari Pulau Jawa, dan juga 59 persen darinya termasuk kelas sosial atas.
Sebanyak 82 persen dari pengguna paylater memiliki cicilan paylater kurang dari Rp1.000.000 per bulan. juga, 75 persen dari responden memiliki nominal terbesar transaksi paylater yang pernah mereka lakukan juga kurang dari Rp1.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cukup bijak dalam mengelola keuangannya.
Baca Juga: Percikan Ludah Bisa Sebarkan Cacar Monyet, Penularan Terbatas dalam Jarak Dua Meter
Berdasarkan hasil survei Populix, ditemukan bahwa paylater digunakan karena untuk membayar berbagi kebutuhan dan keinginan pengguna. berikut daftarnya:
Paket data/internet/listrik (sebanyak 48 persen)
Pakaian (sebanyak 48 persen)
Pengeluaran bulanan (sebanyak 35 persen)
Barang elektronik (sebanyak 21 persen)
Gawai terbaru (sebanyak 19 persen)
Liburan (sebanyak 10 persen)
Baca Juga: 4 Jenis Bansos yang Cair November Ini, Apa Saja?
Survei Populix juga menemukan bahwa mayoritas responden menggunakan paylater kurang dari sebulan sekali (51%), dan hanya menggunakan satu aplikasi (82%). Berikut data penyedia layanan paylater yang paling dikenall di Indonesia menurut survei Populix adalah:
Shopee Paylater (sebanyak 89%)
GoPay Later (sebanyak 50%)
Kredivo (sebanyak 38%)
Akulaku (sebanyak 36%)
Traveloka Paylater (sebanyak 27%)
Home Credit (sebanyak 16%)
Indodana (sebanyak 13%)
Atome (sebanyak 5%)
Baca Juga: 5 Rekomendasi Bakso Sapi Legendaris di Gedebage Bandung, Tidak Boleh Dilewatkan
Sedikit berbeda dengan kepopulerannya, Populix juga menemukan bahwa penyedia layanan paylater yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut:
Shopee Paylater (sebanyak 77%)
GoPay Later (sebanyak 28%)
Akulaku (sebanyak 18%)
Kredivo (sebanyak 14%)
Traveloka Paylater (sebanyak 9%)
Indodana (sebanyak 4%)
Home Credit (sebanyak 3%)
Atome (sebanyak 2%)
Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Makan Seafood Top di Magelang, Rasa Seafoodnya Enak Abis!
Selain itu, ada faktor yang berperan dalam pertimbangan memilih merk paylater. berikut pertimbangannya
Uang cepat cair (sebanyak 77%)
Terdaftar di OJK (sebanyak 72%)
Pendaftaran mudah (sebanyak 52%)
Bunga rendah (sebanyak 50%).
Baca Juga: Lirik Lagu Algorithm oleh Heejin dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Paylater menjadi solusi pembayaran yang populer di Indonesia, terutama di kalangan milenial. Hal ini disebabkan oleh faktor keterjangkauan, fleksibilitas, dan kemudahan penggunaannya.
Mayoritas pengguna paylater di Indonesia menggunakan layanan ini untuk membayar kebutuhan sehari-hari, seperti membeli paket data internet/, membayar tagihan istrik, membeli pakaian, atau membayar kebutuhan bulanan lainnya. Shopee Paylater menjadi penyedia layanan paylater yang paling populer dan paling sering digunakan.***