Enam Bahaya Jika Depresi Tidak Segera Diobati, dari Gangguan Fisik hingga Risiko Bunuh Diri

21 November 2023, 14:25 WIB
Ilustrasi depresi. Berikut ini merupakan bahaya yang mungkin terjadi jika depresi tidak segera diobati, termasuk gangguan fisik. /Pexels/Sofia Alejandra

PR DEPOK - Beberapa orang masih menganggap depresi atau penyakit mental adalah hal yang normal dialami setiap manusia. Dengan melakukan istirahat saja tidak cukup bagi orang yang mengalami depresi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020, ada peningkatan jumlah orang dengan gangguan mental, yang mencapai sekitar 1 miliar. Namun, hanya sedikit orang di seluruh dunia yang memiliki akses ke layanan kesehatan mental yang berkualitas.

Lebih dari 75% orang dengan gangguan mental, neurologis, dan penggunaan narkoba di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak menerima perawatan.

Dengan adanya kasus tersebut, PikiranRakyat-Depok.com telah merangkum enam bahaya jika depresi atau penyakit mental tidak segera diobati. Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Rekomendasi 10 Nasi Goreng Terenak di Magetan, Warungnya Top dengan Rating Tinggi

Mempengaruhi Kesehatan Fisik

Pada tahun 2019, Komisi Psikiatri Lancet menyebutkan bahwa orang dengan depresi yang tidak diobati memiliki risiko penyakit fisik yang lebih tinggi. Bahkan lebih tinggi dari pada orang yang mengalami obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Depresi dikaitkan dengan peningkatan kadar zat inflamasi yang berkontribusi terhadap penyakit jantung. Fungsi jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, dipengaruhi secara negatif oleh hormon yang berhubungan dengan stres sehingga menyebabkan sel-sel jantung akan merasa haus.

Menyebabkan Ketegangan pada Hubungan

Psikolog pasangan, Sarah Rattray menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami depresi biasanya menjadi lesu, tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersama pasangan, memiliki energi yang rendah, dan mudah tersinggung.

Penelitian pada tahun 2014 oleh Kolakowski , mengatakan bahwa 75% individu yang mengalami depresi mengalami penurunan gairah seks. Penyebab yang berkaitan dengan depresi adalah kebencian yang tersembunyi, rasa malu tentang seks, citra tubuh yang buruk, merasa lelah, minum obat, dan kecemasan kinerja.

Hal tersebut membuat dampak yang serius pada hubungan romantis, dan mudah bagi orang lain untuk merasa diabaikan dan tidak diperhatikan secara emosional.

Baca Juga: 7 Hal yang Bisa Merugikan Kesehatan Mental Anda, Nomor 4 Sangat Berpengaruh

Kehilangan Motivasi Diri

Seseorang yang sedang mengalami depresi akan kehilangan banyak motivasi. Jika sudah tidak termotivasi,membuat memperburuk keadaan. Tidak ada motivasi untuk menyelesaikan sesuatu, dapat menyebabkan perasaan tidak berharga atau putus asa.

Karir Menjadi Rusak dan Kehilangan Pekerjaan

Depresi dapat menyebabkan hilangnya motivasi yang bermanifestasi di semua bidang kehidupan, termasuk kehidupan kerja. Jika depresi tidak ditangani, hal ini dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja seseorang di tempat kerja.

Hal ini dapat berdampak negatif pada seberapa baik karyawan membuat keputusan, mengatur waktu, melaksanakan tugas fisik, terlibat dengan orang lain, dan berkomunikasi.

Pekerja yang depresi cenderung menunda-nunda pekerjaan, melewatkan tenggat waktu, atau mungkin memiliki hubungan yang tegang dengan rekan kerjanya.

Baca Juga: Dagingnya Empuk! Rekomendasi 5 Tempat Makan Sate Menjadi Incaran Banyak Orang di Soreang

Mengalami Kecanduan Alkohol dan Narkoba

Jika sedang mengalami rasa sakit emosional, dan merasa satu-satunya hal yang dapat dilakukan adalah minum alkohol untuk menghilangkan rasa sakit tersebut. Atau menggunakan narkoba sebagai cara untuk melarikan diri dari kenyataan yang membebani diri sendiri.

Minum alkohol secara berlebihan menyebabkan perubahan pada neurotransmiter otak. Kadar serotonin dan dopamin akan berfluktuasi dengan cepat seiring dengan konsumsi alkohol.

Suasana hati diseimbangkan oleh serotonin, dan sistem otak yang dikendalikan oleh dopamin. Jika sudah mengalami depresi, kadar zat kimia yang sangat tinggi atau rendah dapat memperburuk gejala depresi.

Risiko Bunuh Diri

Orang yang menderita depresi memikirkan segala sesuatu yang tidak beres dalam hidup mereka, termasuk kehilangan di masa lalu, hubungan yang gagal, dan pengalaman traumatis di masa kecil.

Depresi juga mengintensifkan pengalaman rasa sakit. Orang yang mengalami depresi lebih cenderung percaya bahwa bunuh diri adalah satu-satunya solusi untuk mengakhiri penderitaan dan tekanan emosional mereka.***

Baca Juga: Ingin Bersenang-Senang? Kunjungi Saja 5 Taman Seru di Kabupaten Jember Ini

DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Informasi ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Psych2Go

Tags

Terkini

Terpopuler