Umat Tionghoa: Tahun Naga Kayu 2024 Paling Istimewa, Apa Alasannya?

9 Februari 2024, 17:00 WIB
Tahun Baru Imlek 2024 disebut sebagai tahun yang spesial, sebab penanggalan tradisional Tiongkok, tahun 2024 merupakan tahun naga kayu.* /Pixabay/Pixabay/Seidenpeire

PR DEPOK - Menjelang Tahun Baru Imlek 2024 sebagai tahun naga kayu yang tinggal selangkah lagi. Berbagai kalangan umat Tionghoa sudah bersiap-siap untuk merayakannya dengan penuh semarak. Berbagai ornamen dan aksesori bernuansa merah telah menghiasi banyak tempat, khususnya rumah keluarga Tionghoa.

Perayaan Tahun Baru Imlek memang kental dengan nuansa sakral. Berbagai doa dan harapan dipanjatkan oleh umat Tionghoa agar dapat memperoleh nasib baik selama setahun ke depan. Momentum Imlek juga menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga, sanak saudara, hingga teman-teman lama.

Sedikit berbeda dengan perayaan Imlek lainnya, tahun ini disebut sebagai tahun yang spesial. Berdasarkan penanggalan tradisional Tiongkok, tahun 2024 merupakan tahun naga kayu.

Dalam kepercayaan mereka, naga merupakan simbol dari kekuasaan, kekuatan, serta kehormatan. Naga juga sering digunakan dalam simbol-simbol kekuatan yang identik dengan tradisi Tionghoa.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mie Ayam dengan Porsi Jumbo di Surabaya, Rugi Nggak Coba!

Sedangkan kayu menyimbolkan kebercukupan dan kelimpahan berkah. Makna tersebut mengantarkan perayaan Imlek 2024 memiliki esensi yang luar biasa bagi yang merayakannya. Umat Tionghoa percaya bahwa selama setahun ke depan, merupakan tahun yang dapat mendatangkan keberkahan bagi hidup mereka.

Masih seputar penggunaan naga sebagai bagian dari simbol tradisi umat Tionghoa, salah satu tradisi perayaan Tahun Baru Imlek yang paling populer adalah tarian singa dan naga. Hal ini ternyata bukan semata tanpa alasan. Berangkat dari kepercayaan umat Tionghoa meyakini bahwa naga adalah hewan mitologi yang paling dihormati.

Sejak zaman dahulu kala, naga juga seringkali digunakan sebagai simbol kekaisaran dan kini telah menjadi simbol yang disebut dengan ‘maskot keberuntungan’.

Selain naga, terdapat pula maskot keberuntungan lainnya, yaitu Phoenix, Unicorn, dan Penyu Naga. Hal ini adalah alasan mengapa tarian singa dan naga selalu hadir di momentum sakral perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Google Resmi Rilis Gemini, Pesaing ChatGPT yang Rencananya Jadi Pusat Sistem Android

Dilansir dari China Morning Post, naga dalam kepercayaan Tionghoa telah dianggap sebagai perwujudan dari surga yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan unsur-unsur alam, seperti air dan angin.

Berdasarkan seluruh makna dan kepercayaan tentang naga, banyak keluarga Tionghoa percaya bahwa tahun naga adalah tahun yang sangat baik untuk melahirkan bayi. Mereka yang kelak akan memiliki shio naga diyakini akan memiliki sifat yang tangguh, bijaksana, cerdas, dan inovatif. Tentunya, itu akan turut membawa keberuntungan bagi keluarga.

Selain tahun naga kayu, sistem penanggalan tradisioal Tiongkok juga menyebutkan bahwa terdapat kombinasi elemen lain untuk tahun naga.

Kombinasi tersebut, di antaranya adalah tahun naga api yang jatuh pada tahun 1916 dan 1976, tahun naga bumi yang diperingati pada 1928 dan 1988, naga emas di tahun 1940 dan 2000, dan tahun naga air di tahun 1952 dan 2012. Tahun naga kayu sendiri terakhir kali jatuh pada tahun 1964.

Baca Juga: Viral! Aplikasi VCCP Scam Sudah Banyak Korbannya, Simak Tips agar Tidak Tergiur Investasi Bodong

Dalam sejarah Tiongkok, tahun naga kayu terakhir kali dirayakan pada 60 tahun yang lalu. Ditambah dengan seluruh makna yang terkandung di baliknya, tidak mengherankan mengapa umat Tionghoa begitu menganggap bahwa Tahun Baru Imlek 2024 menjadi yang sangat istimewa.*** (Sarah Annisa Fadhila)

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler