Kolesterol Tinggi dan Dampaknya Terhadap Kesehatan: Fakta dan Penyebab Kelelahan Menurut Ahli

23 Maret 2024, 20:45 WIB
Berikut ini merupakan informasi soal kolesterol tinggi dan dampaknya terhadap kesehatan, serta fakta dan penyebab kelelahan. /Freepik/rawpixel.com

PR DEPOK - Kabarnya, menurut National Library of Medicine, tingginya angka kolesterol biasanya tidak menimbulkan gejala yang spesifik, tetapi meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

Dalam laman Well and Good yang ditulis pada Jumat, ahli menyatakan bahwa kolesterol hampir tidak selalu memiliki gejala, dan salah satu alasan seseorang mungkin merasa lelah saat memiliki kolesterol tinggi adalah karena tidak diiringi dengan gaya hidup sehat.

Gaya hidup yang seringkali terkait dengan kolesterol tinggi, seperti tidak mengkonsumsi makanan seimbang, kurang berolahraga, dan secara tidak sengaja menambah berat badan, dapat menyebabkan kelelahan, demikian diungkapkan oleh ahli jantung di Rush University System for Health di Chicago, Illinois, Melissa Tracy, MD.

"Saat Anda mengalami kolesterol tinggi, biasanya Anda tidak mengkonsumsi makanan seimbang, tidak berolahraga, dan secara tidak sengaja menambah berat badan, Jadi gaya hidup yang sering dibarengi dengan kolesterol tinggi pasti bisa menyebabkan kelelahan," kata ahli jantung di Rush University System for Health di Chicago, Illinois, Melissa Tracy, MD dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Pilihan Bakso yang Maknyos di Daerah Jember, Murah Meriah dan Tentu Memuaskan

Penyebab dan Gejala Kelelahan

Ujarnya bahwa jika tidak ditangani, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, yang juga dapat menyebabkan kelelahan.

Tracy menambahkan bahwa kolesterol dapat mengembangkan plak di arteri, yang kemudian menyebabkan jantung memberikan tanda-tanda kesulitan. Salah satu tanda tersebut adalah kelelahan, serta penurunan toleransi olahraga.

Pada akhirnya, bukanlah kolesterol tinggi yang secara langsung menyebabkan kelelahan, melainkan faktor gaya hidup yang menyebabkan kolesterol tinggi, serta penyakit yang timbul akibatnya, yang dapat membuat seseorang merasa lemah dan lesu.

Selain kelelahan, gejala kolesterol tinggi yang telah berkembang menjadi penyakit jantung, menurut Mayo Clinic, antara lain adalah nyeri dada, tekanan atau sesak napas, pusing atau sakit kepala ringan, palpitasi jantung, sesak napas, nyeri di leher atau rahang, serta mati rasa atau kelemahan pada lengan dan kaki.

Baca Juga: Cek Bansos PKH Maret 2024, Pastikan Nama Terdaftar Penerima di cekbansos.kemensos.go.id dan Ambil Bantuan

Langkah Awal Menurunkan Kolesterol Tinggi dengan Perubahan Gaya Hidup dan Menu Sehat

Langkah awal untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Mengisi piring dengan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, lemak sehat, dan protein tanpa lemak yang baik untuk jantung, seperti ikan, disarankan oleh Direktur medis di Cardiology Consultants of Philadelphia di Pennsylvania, Brett Victor, MD.

Meningkatkan asupan serat larut dan asam lemak omega-3 juga sangat bermanfaat. Anda dapat menambahkan alpukat, dedak gandum, salmon, sereal yang diperkaya, dan biji rami ke dalam makanan Anda.

Selain itu, mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, produk susu berlemak penuh, dan minyak tropis seperti kelapa dan minyak sawit, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Membatasi konsumsi makanan ultra-olahan, gorengan, dan makanan panggang juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Baca Juga: 7 Kedai Bakso Paling Underrated di Bandung, Ada Gerobakan hingga Resto

Tips Menurunkan Kolesterol: Olahraga, Berhenti Merokok, dan Menjaga Berat Badan

Untuk menjaga kesehatan jantung dan mengendalikan kadar kolesterol, disarankan untuk melakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu atau 30 menit olahraga intensitas sedang per hari, lima kali seminggu.

Ini dapat meliputi aktivitas aerobik seperti berjalan kaki atau bersepeda, dan latihan kekuatan seperti angkat beban. Penting juga untuk menemukan gerakan yang paling disukai dan tetap konsisten.

Selain itu, berhenti merokok juga penting untuk kesehatan jantung, kolesterol, dan kesehatan secara keseluruhan. Menurunkan berat badan setidaknya 5-10 persen dari kadar lemak tubuh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Disarankan juga untuk memeriksakan kadar kolesterol setiap empat hingga enam tahun, terutama jika Anda relatif sehat.

Jika perubahan gaya hidup tidak berhasil menurunkan kadar kolesterol Anda yang masih di atas 200 mg/dL, dokter mungkin akan menyarankan untuk menambahkan obat penurun kolesterol seperti statin.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler