7 Tanda dan Gejala OCD yang Identik dengan Obsesi Gangguan Mental Berulang

17 Mei 2024, 18:25 WIB
ILUSTRASI - Berikut ini merupakan tanda serta gejala gangguan mental OCD yang identik dengan obsesi gangguan berulang. /Pexels/

PR DEPOK - Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) adalah kelainan jangka panjang di mana seseorang mengalami pikiran yang tidak terkendali dan berulang (obsesi), melakukan perilaku berulang (kompulsif), atau keduanya.

Orang dengan OCD memiliki gejala yang memakan waktu lama dan dapat menyebabkan tekanan yang signifikan atau mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun, pengobatan tersedia untuk membantu orang mengelola gejalanya dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Apa saja tanda dan gejala OCD?

Baca Juga: Rekomendasi 9 Bubur Ayam Terenak dan Terlaris di Semarang, Menu Sarapan yang Mengenyangkan

Merujuk nimh.nih.gov, orang dengan OCD mungkin memiliki obsesi, kompulsi, atau keduanya. Obsesi adalah pikiran, desakan, atau gambaran mental berulang yang mengganggu, tidak diinginkan, dan membuat kebanyakan orang cemas. Obsesi secara umum meliputi:

- Takut akan kuman atau kontaminasi
- Takut lupa, kehilangan, atau salah meletakkan sesuatu
- Takut kehilangan kendali atas perilakunya
- Pikiran agresif terhadap orang lain atau diri sendiri
- Pikiran yang tidak diinginkan, terlarang, atau tabu yang melibatkan seks, agama, atau bahaya
- Keinginan untuk memiliki segala sesuatunya simetris atau tertata sempurna

Kompulsi adalah perilaku berulang yang dirasakan seseorang untuk dilakukan, sering kali sebagai respons terhadap obsesi. Kompulsi yang umum meliputi:

Baca Juga: 3 Ide Bisnis Online Minim Modal dan Cara Kerjanya, Bisa Raih Banyak Cuan

- Pembersihan atau mencuci tangan secara berlebihan
- Memesan atau mengatur barang dengan cara tertentu dan tepat
- Memeriksa berulang kali, misalnya pintu terkunci atau oven mati
- Penghitungan kompulsif
- Berdoa atau mengulangi kata-kata dalam hati

Tidak semua pemikiran yang berulang-ulang merupakan obsesi, dan tidak semua ritual atau kebiasaan merupakan suatu keharusan. Namun, penderita OCD umumnya:

- Tidak dapat mengendalikan obsesi atau kompulsinya, meskipun mereka tahu hal tersebut berlebihan.
- Menghabiskan lebih dari 1 jam sehari untuk obsesi atau kompulsi mereka.
- Tidak menikmati kompulsif mereka tetapi mungkin merasa lega sementara dari kecemasan.
- Mengalami masalah yang berarti dalam kehidupan sehari-hari akibat pemikiran atau perilaku tersebut. 

Secara umum, orang dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD) mungkin mengalami berbagai tanda dan gejala, termasuk:

Baca Juga: Bocoran Terbaru Spesifikasi iPhone 16, Digadang-gadang Jadi HP dengan Kamera Terbaik Tahun 2024

1. Obsesi

Pikiran atau gambar yang mengganggu dan tidak diinginkan, seperti ketakutan akan kontaminasi, kekhawatiran akan keamanan diri sendiri atau orang lain, atau pikiran obsesif tentang kesempurnaan. Obsesi akan kesalahan, kekacauan, atau pikiran yang berulang tentang kejadian yang tidak menyenangkan atau tidak diinginkan.

2. Kompulsi

Tindakan atau ritual yang dilakukan berulang kali sebagai respons terhadap obsesi, misalnya mencuci tangan berulang kali, menghitung, menyusun barang dengan simetri tertentu, atau memeriksa sesuatu berulang kali. Perasaan terpaksa untuk melakukan ritual tertentu untuk mengurangi kecemasan atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh obsesi.

3. Kecemasan dan Distres

Orang dengan OCD sering mengalami kecemasan yang signifikan terkait dengan obsesi dan kompulsi mereka. Kecemasan dan stres ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti hubungan sosial, pekerjaan, atau kinerja sekolah.

Baca Juga: 7 Tempat Makan Sate Paling Enak di Ponorogo, Ada yang Buka 24 Jam

4. Kehilangan Kontrol

Orang dengan OCD sering merasa bahwa mereka kehilangan kontrol atas pikiran dan perilaku mereka, terutama saat berusaha untuk menahan diri dari melakukan kompulsi.

5. Ketidaknyamanan dan Kepanikan

Perasaan tidak nyaman atau panik saat tidak dapat melakukan kompulsi atau ketika dipaksa untuk berhadapan dengan objek atau situasi yang memicu obsesi mereka.

6. Gangguan Kehidupan Sehari-hari

Gejala OCD dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang, seperti bekerja, berinteraksi dengan orang lain, atau menjalani kehidupan sosial yang sehat.

Baca Juga: TURUN! Harga Emas Antam Merosot Sebesar Rp11.000 per Gramnya, Jadi Segini Nominalnya

7. Perilaku Menghindar

Beberapa orang dengan OCD mungkin mencoba menghindari objek atau situasi yang memicu obsesi mereka, meskipun hal ini hanya memberikan bantuan sementara dan memperkuat pola perilaku yang tidak sehat.

Tak hanya itu, beberapa orang dengan OCD juga memiliki gangguan tic yang melibatkan gerakan atau suara berulang. Tics motorik adalah gerakan yang tiba-tiba, singkat, dan berulang, seperti mengedipkan mata dan gerakan mata lainnya, wajah meringis, mengangkat bahu, dan menyentak kepala atau bahu.

Tic vokal mencakup hal-hal seperti suara berdehem, mengendus, atau mendengus berulang kali. Biasanya, penderita OCD juga didiagnosis mengalami gangguan mood atau gangguan kecemasan.

Baca Juga: Lirik Lagu Licorice oleh aespa: Really, Really Not Like That...

Gejala OCD dapat dimulai kapan saja, tetapi biasanya dimulai antara masa kanak-kanak akhir dan masa dewasa muda. Kebanyakan penderita OCD didiagnosis saat dewasa muda.

Gejala OCD mungkin dimulai secara perlahan dan hilang untuk sementara waktu atau memburuk seiring berjalannya waktu. Selama masa stres, gejalanya sering kali bertambah buruk. Obsesi dan kompulsi seseorang juga bisa berubah seiring berjalannya waktu.

Orang dengan OCD mungkin menghindari situasi yang memicu gejalanya atau menggunakan obat-obatan atau alkohol untuk mengatasinya. Banyak orang dewasa penderita OCD menyadari bahwa perilaku kompulsif mereka tidak masuk akal.

Namun, anak-anak mungkin tidak menyadari bahwa perilakunya di luar kebiasaan dan seringkali takut akan terjadi sesuatu yang buruk jika mereka tidak melakukan ritual kompulsif tertentu. Orang tua atau guru biasanya mengenali gejala OCD pada anak.

Jika Anda merasa Anda atau anak Anda menderita OCD, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Jika tidak diobati, gejala OCD bisa menjadi parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari.***

DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler