Sebagian Penderita OCD Mengalami Depresi Berat Seumur Hidup, Apa Penyebabnya?

18 Mei 2024, 14:25 WIB
Apa penyebab sebagian penderita OCD mengalami depresi berat seumur hidup? Simak penjelasannya di sini. /Pexels/

PR DEPOK - Banyak penderita OCD kerap mengalami depresi berat. Kedua gangguan ini seringkali tumpang tindih, dan komorbiditas antara OCD dan depresi cukup umum.

Menurut sebuah studi tahun 2017 yang dilansir via thebanyans.com, penyakit mental yang paling umum terjadi bersamaan dengan OCD adalah gangguan depresi mayor (28,4 persen), gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (24,5 persen), gangguan kecemasan umum (19,3 persen), fobia spesifik (19,2 persen), dan fobia sosial (18,5 persen).

Bahkan, lebih dari separuh (50,5 persen) penderita OCD yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut memiliki diagnosis depresi berat seumur hidup.

Studi epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 50-60 persen penderita OCD juga mengalami episode depresi mayor pada suatu titik dalam hidup mereka. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara OCD dan Depresi.

Baca Juga: Gak Kebagian Tiket? Ini 2 Tempat Nobar Persib vs Bali United di Bandung, Ada Doorprize!

Penyebab Penderita OCD Mengalami Depresi Berat

1. Peristiwa hidup dan stres penderita OCD

Peristiwa kehidupan yang traumatis, terutama yang terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja merupakan faktor risiko utama yang dapat memicu timbulnya OCD. Contohnya penyerangan seksual dan fisik, kematian orang tua atau orang yang dicintai, perceraian orang tua dan menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga.

Bagi seseorang yang memiliki kecenderungan genetik terhadap OCD, gejala gangguan ini diperburuk oleh stres, namun stres saja tidak menyebabkan OCD.

Baca Juga: TOP 5 Bakso Paling Enak di Ponorogo, Nagih dan Murah Meriah!

2. Kehamilan dan pasca melahirkan

Tingkat stres yang tinggi pada ibu hamil dapat berdampak pada keturunannya, sehingga meningkatkan risiko anak terkena OCD di kemudian hari. Bagi sebagian wanita, kehamilan dan kelahiran sendiri bisa memicu OCD.

Stres ekstrem atau OCD pada kehamilan dapat menular ke janin. Dalam beberapa kasus, kehamilan dan kelahiran bisa memicu OCD.

Baca Juga: Resep Es Kopi Daun Bawang yang Viral di TikTok dan Instagram ala Sibungbung

3. Perilaku yang dipelajari

Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari pengamatan anggota keluarga atau secara bertahap dipelajari seiring berjalannya waktu dalam situasi rumah.

Beberapa orang yang rentan terhadap OCD telah mempelajari mekanisme penanggulangan yang tidak sehat selama situasi stres dengan mengamati orang tua, saudara kandung, dan orang-orang yang tinggal bersama mereka.

***

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler