PR DEPOK - Pengobatan OCD memang memerlukan waktu dan konsistensi. Pasalnya, setiap orang dengan OCD memiliki respons yang berbeda terhadap pengobatan, dan seringkali diperlukan upaya bersama antara pasien, keluarga, dan profesional kesehatan mental untuk mencapai hasil yang terbaik.
Meski begitu ternyata ada perawatan lain yang dapat diberikan untuk para penderita OCD. Perawatan untuk gangguan obsesif-kompulsif (OCD) yang parah seringkali melibatkan pendekatan yang komprehensif dan intensif.
Pada tahun 2018, seperti merujuk nimh.nih.gov, FDA menyetujui penggunaan stimulasi magnetik transkranial berulang (RTMS) dalam bentuk yang dalam—bersama dengan pengobatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya—untuk mengobati orang dengan OCD parah yang tidak merespons pengobatan lain. Pada tahun 2022, persetujuan perawatan untuk OCD ini diperluas ke perangkat TMS standar.
Baca Juga: 5 Bakmi Rating Tinggi di Salatiga yang Wajib Anda Coba, Asli Bikin Kenyang
Paling umum digunakan untuk mengobati depresi, rTMS adalah terapi non-invasif yang menggunakan magnet untuk menghantarkan denyut berintensitas rendah berulang kali untuk menstimulasi bagian tertentu di otak.
Tidak seperti kebanyakan pengobatan, RTM dapat menargetkan area otak tertentu yang berhubungan dengan OCD.
Stimulasi otak dalam (DBS) adalah prosedur pembedahan yang menggunakan listrik untuk merangsang secara langsung bagian-bagian di otak.
Baca Juga: 7 Tanda dan Gejala OCD yang Identik dengan Obsesi Gangguan Mental Berulang
Penyedia layanan kesehatan dapat menggunakan DBS untuk mengobati orang dengan OCD parah ketika pengobatan lain tidak berhasil. Namun terapi ini dianggap eksperimental.