PR DEPOK - Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) adalah kelainan jangka panjang di mana seseorang mengalami pikiran yang tidak terkendali dan berulang (obsesi), melakukan perilaku berulang (kompulsif), atau keduanya.
Orang dengan OCD memiliki gejala yang memakan waktu lama dan dapat menyebabkan tekanan yang signifikan atau mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun, pengobatan tersedia untuk membantu orang mengelola gejalanya dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Apa saja tanda dan gejala OCD?
Baca Juga: Rekomendasi 9 Bubur Ayam Terenak dan Terlaris di Semarang, Menu Sarapan yang Mengenyangkan
Merujuk nimh.nih.gov, orang dengan OCD mungkin memiliki obsesi, kompulsi, atau keduanya. Obsesi adalah pikiran, desakan, atau gambaran mental berulang yang mengganggu, tidak diinginkan, dan membuat kebanyakan orang cemas. Obsesi secara umum meliputi:
- Takut akan kuman atau kontaminasi
- Takut lupa, kehilangan, atau salah meletakkan sesuatu
- Takut kehilangan kendali atas perilakunya
- Pikiran agresif terhadap orang lain atau diri sendiri
- Pikiran yang tidak diinginkan, terlarang, atau tabu yang melibatkan seks, agama, atau bahaya
- Keinginan untuk memiliki segala sesuatunya simetris atau tertata sempurna
Kompulsi adalah perilaku berulang yang dirasakan seseorang untuk dilakukan, sering kali sebagai respons terhadap obsesi. Kompulsi yang umum meliputi:
Baca Juga: 3 Ide Bisnis Online Minim Modal dan Cara Kerjanya, Bisa Raih Banyak Cuan
- Pembersihan atau mencuci tangan secara berlebihan
- Memesan atau mengatur barang dengan cara tertentu dan tepat
- Memeriksa berulang kali, misalnya pintu terkunci atau oven mati
- Penghitungan kompulsif
- Berdoa atau mengulangi kata-kata dalam hati