7 Tanda dan Gejala OCD yang Identik dengan Obsesi Gangguan Mental Berulang

- 17 Mei 2024, 18:25 WIB
ILUSTRASI - Berikut ini merupakan tanda serta gejala gangguan mental OCD yang identik dengan obsesi gangguan berulang.
ILUSTRASI - Berikut ini merupakan tanda serta gejala gangguan mental OCD yang identik dengan obsesi gangguan berulang. /Pexels/

Tak hanya itu, beberapa orang dengan OCD juga memiliki gangguan tic yang melibatkan gerakan atau suara berulang. Tics motorik adalah gerakan yang tiba-tiba, singkat, dan berulang, seperti mengedipkan mata dan gerakan mata lainnya, wajah meringis, mengangkat bahu, dan menyentak kepala atau bahu.

Tic vokal mencakup hal-hal seperti suara berdehem, mengendus, atau mendengus berulang kali. Biasanya, penderita OCD juga didiagnosis mengalami gangguan mood atau gangguan kecemasan.

Baca Juga: Lirik Lagu Licorice oleh aespa: Really, Really Not Like That...

Gejala OCD dapat dimulai kapan saja, tetapi biasanya dimulai antara masa kanak-kanak akhir dan masa dewasa muda. Kebanyakan penderita OCD didiagnosis saat dewasa muda.

Gejala OCD mungkin dimulai secara perlahan dan hilang untuk sementara waktu atau memburuk seiring berjalannya waktu. Selama masa stres, gejalanya sering kali bertambah buruk. Obsesi dan kompulsi seseorang juga bisa berubah seiring berjalannya waktu.

Orang dengan OCD mungkin menghindari situasi yang memicu gejalanya atau menggunakan obat-obatan atau alkohol untuk mengatasinya. Banyak orang dewasa penderita OCD menyadari bahwa perilaku kompulsif mereka tidak masuk akal.

Namun, anak-anak mungkin tidak menyadari bahwa perilakunya di luar kebiasaan dan seringkali takut akan terjadi sesuatu yang buruk jika mereka tidak melakukan ritual kompulsif tertentu. Orang tua atau guru biasanya mengenali gejala OCD pada anak.

Jika Anda merasa Anda atau anak Anda menderita OCD, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Jika tidak diobati, gejala OCD bisa menjadi parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari.***

DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah