7 Wisata Bersejarah di Kota Lama Banyumas Jawa Tengah, Catat Nama Tempatnya

27 Mei 2024, 08:20 WIB
7 tempat wisata bersejarah di Banyumas, Jawa Tengah. /HUMAS PEMKAB BANYUMAS

PR DEPOK - Banyumas ternyata memiliki kawasan kota lama, yang menyimpan kekayaan sejarah. Termasuk di alun-alun Kecamatan Banyumas.

Kawasan ini pernah menjadi pusat pemerintahan Kadipaten Banyumas sebelum berpindah ke Purwokerto. Di sini, pengunjung bisa menemukan sumur tua, museum wayang, rumah lengger, dan Masjid Nur Sulaiman yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Bagi pecinta wisata bersejarah dan budaya, tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Baca Juga: Recommend! 7 Bubur Ayam di Bandung yang Paling Enak, Cocok untuk Sarapan

1. Kompleks Pendopo Duplikat Si Panji

Sebelum 1937, kompleks ini menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas. Pada 1936, Kabupaten Banyumas digabungkan dengan Kabupaten Purwokerto. Bupati Banyumas ke-19, R.A.A. Sujiman Gandasubrata, memprakarsai pemindahan Pendopo Si Panji ke Purwokerto pada Januari 1937.

Sejak itu, kota lama Banyumas hanya menjadi ibukota Kawedanan Banyumas dan kini menjadi ibukota Kecamatan Banyumas. Untuk mengenang sejarah, dibangunlah Pendopo Duplikat Si Panji di lokasi ini.

2. Alun-Alun Kota Lama Banyumas

Baca Juga: 8 Tips Ampuh Turunkan Kolesterol, Nomor 4 Paling Gampang!

Berjarak sekitar 18 km ke selatan dari Alun-alun Purwokerto, alun-alun ini menjadi penanda penting pusat pemerintahan di Jawa, selain Pendopo Kabupaten dan Masjid Agung.

Di sebelah barat alun-alun, terdapat Masjid Nur Sulaiman, sementara di utara berdiri Pendopo Duplikat Si Panji. Di sebelah timur adalah Lembaga Pemasyarakatan Banyumas. Pohon beringin yang ditanam di sekitar alun-alun melambangkan pengayoman kepada rakyat.

3. Masjid Nur Sulaiman

Masjid ini berdiri di sebelah barat alun-alun kota lama Banyumas. Dibangun pada 1725 pada masa Bupati Banyumas ke-7, Adipati Yudonegoro II, masjid ini didirikan bersamaan dengan dipindahkannya ibukota Kabupaten Banyumas dari Karangkamal ke Grumbul Gegenduren.

Baca Juga: 8 Manfaat Asam Amino Sebagai Skincare, Bisa Melembabkan Kulit

Masjid ini didirikan oleh Kyai Nur Sulaiman dan diarsiteki oleh Kyai Nur Daiman. Beberapa peninggalan asli seperti bedug, mimbar, sumur, sakaguru, dan sebagian tembok masih terjaga hingga kini.

4. Museum Wayang Banyumas

Museum ini terletak di bagian depan kompleks Pendopo Duplikat Si Panji. Awalnya, bangunan ini digunakan sebagai tempat paseban bagi Bupati Banyumas. Pada 1982, tempat ini diubah menjadi Museum Wayang Banyumas dan diresmikan pada 31 Desember 1982 oleh Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi).

Museum ini buka pada jam kerja mulai pukul 08.00. Koleksinya meliputi wayang kulit gaya Jogjakarta, Banyumas, wayang krucil, wayang golek purwa, wayang golek menak, wayang kidang kencana, dan berbagai jenis wayang lainnya. Selain itu, terdapat benda arkeologi, tosan aji, lukisan bupati-bupati Banyumas, gamelan slendro kuno, dan calung Banyumas.

Baca Juga: Top 10 Tempat Makan Terbaik di Grogol yang Wajib Disinggahi, Nomor 7 Ala Korea Banget!

5. Kompleks Makam Bupati Banyumas di Dawuhan

Kompleks makam ini terletak 5 km ke arah barat dari alun-alun Kecamatan Banyumas, di Desa Dawuhan. Setiap tahun, kompleks ini menjadi lokasi ziarah rutin dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Banyumas.

Ziarah ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur Banyumas, mengenang jasa-jasa mereka, dan meneladani sikap satria para leluhur seperti R. Joko Kaiman yang membagi empat Kabupaten Wirasaba.

6. Makam Nyai Mranggi di Binangun

Baca Juga: Mengenal Bahan Asam Amino untuk Skincare, Efek Samping dan Cara Menggunakannya

Makam ini terletak 10 km ke arah barat dari alun-alun Kecamatan Banyumas, atau 5 km ke arah barat Kompleks Makam Bupati Banyumas di Dawuhan.

Makam Nyai Mranggi (Rara Ngaisah) terletak di Grumbul Wanasepi, Binangun, di atas bukit yang dikelilingi rerindangan pohon. Tempat ini dahulu berada di tengah hutan sehingga dikenal sebagai Karangtengah.

7. Makam Kyai Mranggi Semu di Kejawar

Terletak 5 km ke arah selatan dari alun-alun Kecamatan Banyumas, Desa Kejawar adalah salah satu desa tertua di Kabupaten Banyumas. Di sini, R. Joko Kahiman dibesarkan oleh pamannya, Kyai Mranggi Semu, setelah ayahnya meninggal. Kyai Mranggi Semu adalah pembuat warangka keris yang sangat berpengaruh dalam mendidik R. Joko Kahiman, yang nantinya dikenal sebagai Adipati Mrapat.

Baca Juga: Nyesel Nggak Mampir! TOP 8 Warung Makan Lesehan di Klaten Jawa Tengah

Menelusuri kota lama Banyumas bukan hanya menyajikan pemandangan indah, tetapi juga pelajaran sejarah yang kaya akan nilai budaya dan kearifan lokal. Dengan menjaga dan merawat peninggalan ini, generasi masa depan dapat terus mengenang dan menghargai warisan leluhur. ***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler