Ahli: Sifat Pesimis Bisa Berikan Pengaruh pada Kebiasaan Tidur

- 16 Desember 2020, 20:13 WIB
Ilustrasi tidur nyenyak/
Ilustrasi tidur nyenyak/ /

PR DEPOK - Beberapa orang didunia ini pasti memiliki sifat pesimistis.

Sifat pesimis adalah salah satu sifat buruk yang tidak boleh dimiliki oleh seseorang.

Pesimistis membuat orang jadi sering menyalahkan diri mereka karena terjadinya sesuatu hal serta tidak semangat untuk menghadapi segala hal yang akan terjadi.

Baca Juga: Cara Mudah Hilangkan Karat pada Stainless Steel

Tidak hanya buruk bagi diri sendiri, tidak banyak yang tahu bahwa sifat pesimis juga bisa berefek buruk pada jam tidur seseorang.

Sebagaimana diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com pada artikel yang berjudul Tidak Banyak Yang Tahu, Sifat Pesimis Ternyata bisa Berpengaruh Buruk pada Kebiasaan Tidur Seseorang, sebuah studi yang dilakukan di Universitas Wina Austria menunjukan bahwa orang yang memiliki sifat positif membuat mereka bisa tidur lebih baik di malam hari.

Studi ini melibatkan sekitar 1.004 orang Austria yang ditanyai bagaimana kebiasaan tidur mereka sehari-hari.

Baca Juga: Nahas! Empat Bocah Ditemukan Tewas Terbakar Usai Orang Tuanya Merokok dan Tertidur

Tidak hanya kebiasaan tidur, orang-orang ini juga ditanyai bagaimana pengalaman kantor mereka serta dites tingkat positif mereka melalui sebuah tes.

Hasilnya, sekitar 70 persen orang yang menderita gangguan tidur merupakan mereka yang pesimis akan gaya hidup yang mereka jalani.

Studi lain yang diterbitkan sebelumnya juga mendukung pernyataan ini.

Baca Juga: Tetap Dukung Kemerdekaan Palestina, Menlu: Indonesia Tak Niat Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Dijelaskan bahwa orang-orang yang menghadapi harinya dengan sikap positif bisa mendapat banyak keuntungan.

Keuntungan tersebut seperti minimalnya kemungkinan terkena penyakit kronis serta akan memiliki umur hidup yang lebih panjang.

Salah seorang peneliti dari studi ini, Jacob Weitzer memberikan tips bagaimana caranya untuk bisa berpikir positif.

Baca Juga: Jokowi Siap Disuntik Vaksin Pertama, HNW: Alhamdulillah, Presiden tak Mau Kalah dengan PM Singapura

Salah satunya dengan cara melakukan metode 'Best Possible Self'.

"Metode ini melibatkan imajinasi untuk menggambarkan situasi ideal (yang terbaik) yang mungkin terjadi di masa depan kemudian orang tersebut menuliskan isinya diatas sebuah kertas.

"Setelah dilakukan beberapa minggu secara berturut-turut, ini akan meningkatkan level optimisme dalam seorang individu," jelas Weitzer dalam studinya.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 16 Desember 2020: 13.528 Positif, 10.441 Sembuh, 340 Meninggal

Weitzer menambahkan bahwa metode ini bukan untuk mencapai hasil 'ideal' tersebut.

Metode ini menurutnya lebih ke arah menentukan tujuan yang ingin diraih di masa depan. (Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x