Network
PR DEPOK - Gangguan Stres Pasca Trauma atau Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) seringkali ditandai dengan gejala seperti flashback, mimpi buruk, kecemasan yang parah, dan pikiran yang sulit dikendalikan tentang peristiwa tersebut.
Akan tetapi bagaimana dengan gejala PTSD pada anak?
Jawabannya seperti merujuk CDC, bahwa semua anak mungkin mengalami peristiwa yang sangat menegangkan yang memengaruhi cara mereka berpikir dan merasakan. Seringkali, anak-anak pulih dengan cepat dan baik.
Namun, terkadang anak-anak yang mengalami stres berat, misalnya karena cedera, karena kematian atau ancaman kematian anggota keluarga atau teman dekat, atau karena kekerasan, akan terkena dampaknya dalam jangka panjang. Anak yang stres berat bisa saja mengalami trauma secara langsung atau bisa menyaksikannya terjadi pada orang lain.
Ketika anak-anak mengalami gejala jangka panjang (lebih dari satu bulan) akibat stres tersebut, yang mengganggu atau mengganggu hubungan dan aktivitas mereka, anak memiliki kemungkinan didiagnosis menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Adapun contoh gejala PTSD pada anak meliputi:
- Menghidupkan kembali peristiwa traumatis berulang-ulang dalam pikirannya
- Mimpi buruk dan masalah tidur
- Anak menjadi sangat kesal ketika ada sesuatu yang menimbulkan kenangan akan peristiwa tersebut
- Kurangnya emosi positif pada anak
- Anak merasa ketakutan atau kesedihan secara terus-menerus
- Cepat marah dan kemarahannya sering meledak
- Mudah terkejut
- Bertindak tidak berdaya, putus asa, atau menyendiri
- Menyangkal peristiwa traumatis pernah terjadi
- Mati rasa
- Menghindari tempat atau orang yang terkait dengan pengalaman trauma
Baca Juga: Kabar Baik! ASN Bisa Ikut Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 67 Gratis? Cek Persyaratannya
