Kerap Cemas saat Terima Informasi Soal Covid-19, Ini Kata Dokter Psikomatik

- 20 Desember 2020, 11:27 WIB
Ilustrasi cemas./
Ilustrasi cemas./ /

PR DEPOK - Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 hingga saat ini terus menunjukan peningkatannya.

Di tengah segala keterbatasan kondisi akibat virus corona, sejumlah orang kerap mengalami rasa cemas saat menerima informasi soal Covid-19.

Di tengah pemberitaan kasus terkonfirmasi positif virus corona, tak jarang masyarakat merasa khawatir bahkan sempat merasakan adanya gejala-gejala yang mirip sehingga timbul pemikiran bahwa dirinya kemungkinan terpapar virus berbahaya tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Kung Fu Cult Master, Aksi Jet Li Selamatkan Perguruan Milik Kakeknya

Namun gejala-gejala tersebut bisa merupakan gejala palsu atau kerap disebut psikosomatik yang diakibatkan oleh kecemasan berlebih yang membuat seseorang merasa stres.

Dokter Rudi Putranto dalam konferensi pers hari ini di Graha BNPB mengatakan gejala mirip virus corona yang timbul akibat kecemasan berlebih bisa hilang dengan sendirinya jika orang yang bersangkutan merelaksasi tubuh dan pikirannya.

"Kalau ini reaksi tubuh dan kita dapat menyadari itu, istirahat sebentar dan relaksasi maka reaksi tersebut akan hilang," tutur Rudi sebagaimana diberitakan oleh pikiranrakyat-bekasi.com pada artikel yang berjudul Cemas Berlebih Akibat Terima Informasi Virus Corona, Dokter Psikosomatik Berikan Saran.

Baca Juga: Diperlukan saat Masa Pandemi Covid-19, Berikut Sederet Manfaat VCO

Dokter yang berasal dari Divisi Psikosomatik dan Paliatif Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan bahwa gejala psikosomatis merupakan perubahan psikologis yang dapat memengaruhi kondisi fisik jika tubuh tak mampu beradaptasi dengan baik.

Gangguan psikosomatik tersebut bisa terjadi baik kepada orang sehat kemudian merasa dirinya sakit atau orang yang sedang mengalami sakit ringan bahkan penderita hipertensi dan diabetes juga bisa turut merasakannya.

"Psikosomatik bisa memicu penyakit yang sudah ada. Bagi yang memiliki darah tinggi bisa menjadi tidak terkontrol. Yang memiliki diabetes gula darahnya bisa tidak terkontrol," tutur Rudi.

Baca Juga: Sering Digunakan Namun Jarang Diketahui, Berikut 3 Manfaat Lain Tusuk Gigi

Gangguan psikosomatik bisa terjadi saat seseorang terlalu banyak menerima informasi yang bersifat negatif hingga merasa cemas secara berlebihan terlebih otak manusia lebih mudah menerima hal-hal negatif dibandingkan hal-hal positif.

Informasi tersebut akan menstimulasi hormon stres dan hormon lainnya akan merangsang organ tubuh bekerja sedikit lebih keras dari biasanya seperti jantung berdetak lebih cepat, paru-paru terasa sesak, nyeri pada perut, nampak terasa demam padahal suhu tubuh dalam kondisi normal yang akhirnya membuat daya tahan tubuh menurun dan lebih mudah terkena penyakit.

Dengan begitu Rudi menyarankan agar masyarakat membatasi penerimaan informasi terkait pandemi dua kali dalam sehari dan tidak lebih dari 30 menit. (Ahlaqul Karima Yawan/Pikiran Rakyat Bekasi)***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PR BEKASI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x