Baca Juga: Kontroversi Unggahan YouTube Jozeph Paul Zhang, Wamenag: Ucapan Paul Zhang Dapat Melukai Umat Islam
3. Nepenthes putaiguneung
Nepenthes putaiguneung merupakan spesies tumbuhan karnifora yang lebih dikenal dengan nama tumbuhan kantung semar atau periuk monyet.
Nama “putai guneung” berasal dari bahasa lokal Kerinci, yaitu “putai” (puteri) dan “guneung” (gunung) yang merujuk dari keanggunan sosok spesies dataran tinggi itu yang menyerupai puteri gunung.
Bunga ini diduga endemik Pulau Sumatera dan memerlukan perlindungan khusus dari perubahan habitat serta ancaman pengkoleksian tak terkendali.
4. Dendrobium sagin
Dendrobium sagin adalah anggrek spesies baru yang berbunga indah dari hutan alami di Papua Barat.
Penelitian tumbuhan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Reza Saputra selaku first author.
Meskipun berbunga indah dan berwarna cerah, masa mekar bunga anggrek itu tidak bertahan lama, yaitu sekitar 1-2 hari saja.
Nama “sagin” diambil dari bahasa lokal suku Moi di Papua Barat yang memiliki arti “rambut”, yaitu merujuk pada tonjolan khas menyerupai rambut di bagian bibir bunganya.