Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Dr. Daniel Fink dan seorang audiolog bernama Jan Mayes, penggunaan perangkat pendengar (earphone, headphone) dapat merusak pendengaran.
Dr. Daniel Fink mengungkapkan juga bahwa para kaum muda yang menggunakan earphone akan lebih cepat mengalami kesulitan pendengaran.
"Ketika mereka mencapai usia paruh baya, mungkin di awal hingga pertengahan 40-an, pendengaran mereka akan sama sulitnya dengan kakek-nenek mereka yang sekarang berusia 70-an dan 80-an," ucapnya.
Selain kehilangan beberapa kemampuan untuk berkomunikasi, gangguan pendengaran juga telah dikaitkan dengan penurunan kognitif.
Menurut penelitian pada tahun 2011, dibandingkan dengan orang tanpa gangguan pendengaran, mereka yang memiliki gangguan pendengaran berisiko terkena demensia, yaitu penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
Mary L. Carson, Au.D, seorang audiolog klinis mengatakan bahwa individu dengan gangguan pendengaran yang tidak diobati, dari waktu ke waktu, memiliki risiko lebih tinggi untuk demensia.
Ia juga mengatakan bahwa gangguan pendengaran dapat terjadi perlahan seiring dengan kebiasaan yang buruk (mendengarkan musik dengan suara yang keras).
Dalam praktiknya, ia ungkap pernah melihat seorang pemuda yang gendang telinganya berlubang akibat mendengarkan musik dengan earphone terlalu keras.