PR DEPOK – Belakangan ini, beredar sejumlah kabar seputar vaksin Covid-19 yang diklaim bisa turun efektivitasnya terhadap varian Delta setelah 6 bulan.
Kabar ini kemudian menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat utamanya bagi yang telah mendapatkan vaksinasi.
Dokter Adam Prabata akan mencoba menjelaskan melalui akun Instagram pribadinya @adamprabata.
Berdasarkan penelitian di AS yang menggunakan vaksin Pfizer, dokter Adam menjelaskan terdapat kurang lebih 53 persen efektivitas terhadap infeksi varian Delta (kurang lebih 4 bulan setelah menerima dosis ke-2).
“Kurang lebih 93 persen efektivitas terhadap rawat inap karena varian Delta (hingga ±6 bulan setelah menerima dosis ke-2),” kata dokter Adam dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Selanjutnya efektivitas vaksin Covid-19 yang menggunakan suntikan vaksin Pfizer selama periode Juni–Juli 2021 di Israel mengalami penurunan efektivitas vaksin.
Penurunan efektivitas vaksin terjadi untuk mencegah infeksi virus penyebab Covid-19 dan Covid-19 bergejala.
Namun efektivitas terhadap kasus rawat inap karena Covid-19 dan Covid-19 dengan gejala berat tetap terjaga atau tidak mengalami penurunan.
Kemudian pada penelitian menggunakan vaksin Astrazeneca, terjadi penurunan efektivitas dari 77 persen menjadi 67 persen pada 4-5 bulan.
“Meskipun belum muncul hasil studi atau pengumuman resmi mengenai vaksin Covid-19, namun diduga juga mengalami penurunan efektivitas seiring waktu,” tutur dokter Adam.
Dokter Adam menyimpulkan bahwa vaksin Covid-19 bisa mengalami penurunan efektivitas untuk mencegah infeksi atau Covid-19 bergejala setelah 6 bulan khususnya terhadap varian Delta.
View this post on Instagram
“Akan tetapi, efektivitas vaksin terhadap rawat inap atau Covid-19 berat masih cenderung terjadi pada periode tersebut,” tuturnya.***