Bolehkah Orang Selain Nakes Mendapatkan Vaksin Booster? Berikut Penjelasannya

- 21 September 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /KitzD66/Pixabay

PR DEPOK - Hingga kini para tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga pendukung telah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat umum, apakah mereka yang bukan nakes dapat diberikan vaksin booster? 

Alasannya karena ada yang mengatakan antibodi akan menurun dalam beberapa bulan.

Baca Juga: Dua Ustaz Ditembak dan Diserang dalam Waktu Berdekatan, Cholil Nafis: Saya Pribadi Mulai Waswas Jalan Sendiri

Dokter Samuel Pola Karta Sembiring akan mencoba menjawab mengenai vaksin booster ini melalui unggahan di akun Instagram @doktersam.

Menurut dokter Samuel vaksin booster merupakan dosis ekstra atau tambahan yang diberikan pada orang yang sebelumnya sudah mendapatkan vaksin lengkap.

“Booster itu adalah dosis extra atau tambahan yang diberikan pada individu yang sebelumnya telah divaksinasi lengkap,” kata dokter Samuel dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Vaksin booster diberikan agar mempertahankan antibodi tetap siaga dalam tubuh.

Baca Juga: Tegas! Klub yang Tunggak Gaji Pemain Tak Bisa Tampil di Liga 2 2021

“Agar ketika nantinya ada antigen virus corona masuk, antibodi siap menetralisir,” tutur dokter Samuel.

Dokter Samuel kemudian menerangkan alasan para nakes dan tenaga pendukung diberi booster sebab kelompok-kelompok ini yang mempunyai risiko terpapar lebih sering.

“Untuk itu diperlukan antibodi yang siaga untuk melawan virus ketika terpapar,” tuturnya.

Sementara itu, terkait kapan masyarakat umum mendapatkan booster belum ada anjuran atau rekomendasi untuk melakukannya.

Baca Juga: DKI Catat Rekor Penambahan Kasus Covid-19 Terendah, Terakhir Juni 2020

Di sisi lain, berbicara tentang kekebalan, tidak hanya antibodi saja yang memiliki peran, sebab ada selain lain yang berperan penting dalam sistem imun seperti sel memori.

“Sel memori yang tugasnya mengingat dan juga membentuk antibodi"

“Walaupun antibodi menurun, tetapi sel memori masih ada, dan tetap mengingat. Sel memori ini nantinya akan membentuk antibodi-antibodi lagi ketika virus corona hadir. Hanya saja butuh waktu kurang lebih 2-5 hari. But, that’s okay!,” tuturnya.

Masyarakat umum sendiri belum diberikan vaksin booster agar bisa menyesuaikan situasi saat ini yaitu stok vaksin kurang dan cakupan vaksinasi lengkap masih kurang dari 20 persen.

Baca Juga: Baru Berusia 1 Tahun, Anak Irish Bella dan Ammar Zoni Kebanjiran Tawaran Jadi Brand Ambassador

“Jadi, jika kita membooster masyarakat umum, masih banyak masyarakat lain yang belum mendapat vaksin. Pandemi tidak selesai dengan cara ini,” tutur dokter Samuel.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Instagram @doktersam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x