Posisi Tidur yang Disarankan Dokter ketika Asam Lambung Naik, Salah Satunya Pakai Dua Bantal

- 19 November 2021, 11:41 WIB
Ini posisi tidur yang disarankan dokter ketika asam lambung naik, salah satunya dengan memakai dua bantal.
Ini posisi tidur yang disarankan dokter ketika asam lambung naik, salah satunya dengan memakai dua bantal. /Pexels/andre piacquadio

PR DEPOK - Mendapati asam lambung naik merupakan hal yang lumrah terjadi dan sering dialami oleh sebagian orang.

Namun, asam lambung naik ternyata menyebabkan timbulnya nyeri pada ulu hati dan mulas pada area dada bagian bawah.

Bahkan, kondisi asam lambung naik yang terjadi pada malam hari bisa menyebabkan sulit tidur karena merasa tak nyaman.

Menurut dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Niken Ageng Rizki, Sp.THT-KL penderita disarankan untuk menerapkan posisi tidur naik 30 derajat.

Baca Juga: Pamer Kemesraan di Kamar Tidur, Ria Ricis: Kalau Nikah Semua Terasa Indah

Lebih lanjut, posisi tidur tidak boleh terlentang rata dan juga dianjurkan untuk menggunakan 2 bantal.

"Pada kondisi asam lambung naik, posisi tidur juga harus naik 30 derajat, tidak boleh terlentang rata. Pakai dua bantal kira-kira," ujar dr Niken dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News pada 18 November 2021.

Menurut penuturan dr Niken, pasien dengan gejala asam lambung naik akan mengeluhkan mulut kering dan pahit di lidah saat bangun tidur.

Baca Juga: BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Covovax, Berikut Beberapa Efek Samping Penggunaannya

Rasa pahit di lidah bisa jadi gejala asam lambung yang naik.

"Pasien biasanya mengeluh saat bangun tidur mulutnya kering, kayak rasanya perih, ada pahit-pahit di lidah. Itu juga bisa gangguan karena asam lambungnya naik," lanjutnya.

dr Niken mengungkapkan jika bahaya peningkatan asam lambung pada jalan napas, tenggorokan akan bisa mengiritasi jalan napas dan membuatnya tertutup.

Dampak yang ditimbulkan saat jalan napas tertutup adalah terciptanya dengkuran atau yang lebih parah adanya gangguan pernapasan saat tidur.

Baca Juga: Demi Bersaing di Liga Inggris, Newcastle United Siap Boyong Dua Pemain Superstar Inter Milan

Suara parau yang timbul karena getaran udara di langit-langit mulut atau tenggorokan.

"Penyebabnya henti napas atau apnea sehingga tubuh tidak menerima oksigen saat tidur. Karena ada penutupan jalan napas, menyebabkan getaran pada tenggorokan atau jalan napas," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah