4 Dampak Buruk Insomnia bagi Kesehatan, Ketahui Gejala dan Penyebabnya

- 16 Desember 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi penyebab insomnia yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Ilustrasi penyebab insomnia yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan. /Pexels/SHVETS production

PR DEPOK - Gejala insomnia yang dialami seseorang ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Diketahui, penyebab gejala insomnia yang berdampak buruk bagi kesehatan hampir dialami setiap orang.

Bahkan penyebab insomnia yang berdampak buruk pada kesehatan itu dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Omicron Diklaim Mudah Menular, Bagaimana Efektivitas Vaksin Covid-19? Begini Penjelasan dari para Ahli

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Health Line pada Kamis, 16 Desember 2021, berikut penyebab insomnia dan empat dampak buruknya pada kesehatan.

1. Penyebab insomnia

Gangguan tidur atau gejala insomnia memiliki dua jenis yaitu primer dan sekunder.

Jenis insomnia primer merupakan gangguan tidur yang tidak memiliki penyebab mendasar.

Sedangkan insomnia sekunder disebabkan oleh hal yang mendasar, seperti halnya insomnia kronis.

Penyebabnya di antaranya stres, kebiasaan tidur yang buruk, penat setelah perjalanan udara, waktu makan yang terlalu larut, dan jadwal tidur yang tidak teratur.

Baca Juga: Sejumlah Manfaat Talas bagi Kesehatan, Salah Satunya untuk Mengobati Kista

Sementara itu, penyebab insomnia karena medis meliputi obat-obatan jenis antidepresan dan pereda nyeri.

Gangguan kesehatan jiwa, sakit kronis, sindrom kaki gelisah, dan apnea tidur obstruktif.

Beberapa penyebab insomnia tersebut, jika tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan.

2. Dampak buruk insomnia bagi kesehatan

Terdapat empat dampak buruk insomnia yang dapat mengganggu kesehatan.

Pertama, peningkatan risiko kondisi medis yang memburuk seperti serangan jantung, penyakit jantung, diabetes melitus dan stroke.

Baca Juga: Badai Topan Melanda Filipina, Ribuan Orang Mengungsi

Gangguan seperti penurunan sistem kekebalan tubuh, obesitas, tekanan darah tinggi, kejang, kepekaan terhadap rasa sakit juga dapat dialami.

Kedua, risiko gangguan kesehatan mental yang meliputi; depresi, kecemasan, kebingungan dan frustasi.

Ketiga, peningkatan risiko kecelakaan yang disebabkan insomnia biasanya berpengaruh pada kinerja seseorang di tempat kerja atau sekolah.

Seseorang dengan gejala insomnia juga memiliki gangguan dorongan seks dan gangguan pada ingatan.

Baca Juga: Simak Perbedaan Gejala Omicron dengan Varian Delta pada Pasien yang Terjangkit

Keempat, insomnia menyebabkan seseorang mengalami rasa putus asa atau harapan hidup yang pendek.

Menurut penelitian 16 studi yang mencakup lebih dari 16 peserta, 112.566 kasus kematian berkaitan dengan durasi tidur.

Para ahli menemukan fakta bahwa kurang tidur dapat meningkatkan resiko kematian sebesar 12 persen.

Bahkan, penelitian terbaru mengungkapkan, efek insomnia persisten dapat meningkatkan resiko kematian hingga 97 persen.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Health Line


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah