PIKIRAN RAKYAT - Sebuah infografis dari Centers for Disease Control an Prevention (CDC) tentang beberapa bentuk jenggot yang dapat membuat seseorang lebih berpotensi tertular virus corona.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan masker wajah yang bisa menimbulkan respirator dalam masker tidak dapat berfungsi dengan baik.
Info grafis tersebut awalnya dirilis pada tahun 2017, tetapi muncul kembali setelah seorang pejabat CDC memperingatkan bahwa virus corona mulai menyebar luas.
Baca Juga: Nadiem Makarim Ajak Startup Maksimalkan Program Kampus Merdeka
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Metro.uk mencukur bersih, kumis menyamping, kumis stang, akan memungkinkan masker untuk masuk dengan benar.
Namun gaya yang lebih panjang seperti, tashe Fu Manchu, Mutton chops, dan jenggot tidak direkomendasikan karena gaya seperti itu memungkinkan akan mengganggu segel, dan partikel udara dapat masuk.
Masker wajah kini menjadi alat perang bagi orang-orang yang menghindari virus corona, yang kini menyebar hingga Timur Tengah dan Eropa.
Baca Juga: Arab Saudi Tangguhkan Pelayanan Umrah Sementara, Kemenag Pantau Terus Jamaah di Bandara
CDC mengatakan Anda tidak perlu memakai respirator jika sudah sehat. Namun itu krusial bagi petugas medis dan siapapun yang menunjukkan gejala seperti flu.
Gaya rambut di area wajah yang mungkin menimbulkan masalah termasuk surai, dagu, janggut panjang, jenggot lingkaran, hulihee, garpu Prancis, dan ducktail.
Tidak ada panduan resmi yang memberi tahu orang-orang untuk membentuk model jenggot seperti apa yang bisa meminimalisasi serangan virus corona.
Baca Juga: 4 Penanganan Pertama Perbaiki Motor Pascaterendam Banjir
Setelah infografis tersebut beredar di media sosial, staf NHS di Rumah Sakit Umum Southampton didesak untuk mencukur sebagai tindakan pengendalian infeksi.
Kepala rumah sakit mengirim email yang termasuk infografis itu, tetapi mengatakan mereka yang berjanggut karena alalsan agama atau budaya dibebaskan dari larangan tersebut.
Dua orang baru dinyatakan positif mengidap virus corona, sehingga jumlah total kasus di Inggris menjadi 15, kata Departemen Kesehatan.
Baca Juga: Kemenag Akan Hapus ‘Khilafah’ dan ‘Jihad’ dalam Kurikulum Agama Madrasah, Simak Faktanya
Mereka tertular virus di Italia dan Tenerife serta kini telah dipindahkan ke pusat infeksi NHS spesialis di Rumah Sakit Royal Liverpool dan Rumah Sakit Royal Free di London untuk perawatan.***