Fakta Virus Corona yang Jarang Diungkap ke Publik, Ternyata Pria Lebih Berisiko Alami Kematian

- 4 Maret 2020, 06:30 WIB
ILUSTRASI Rumah Sakit Tolak Pasien Kanker Paru-paru Stadium Akhir Demi Tangani Pasien Terinfeksi Virus Corona.*
ILUSTRASI Rumah Sakit Tolak Pasien Kanker Paru-paru Stadium Akhir Demi Tangani Pasien Terinfeksi Virus Corona.* /AFP/

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) baru saja merilis angka yang menunjukkan jumlah kematian pria lebih besar dari pada wanita. Angka kematian pada pria akibat virus corona mencapai 2,8 persen sedangkan wanita sebesar 1,7 persen.

Selain itu terdapat faktor usia dan penyakit yang telah ada sebelumnya yang berpengaruh terhadap risiko kematian seorang pasien.

Pasien yang berusia lanjut, memiliki penyakit seperti kardiovaskular, diabetes, pernapasan kronis, tekanan darah tinggi, dan kanker lebih rentan terkena risiko kematian setelah terinfeksi virus corona.

Cara Penularan Belum Diketahui Pasti

Virus corona yang diduga berasal dari hewan yang dijual di pasar laut Kota Wuhan kemudian menular ke manusia ternyata hingga kini belum dapat dipastikan cara penyebarannya oleh para ilmuwan.

Namun hingga kini virus corona dapat menyebar antar manusia melalui cairan air liur yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi bernafas, batuk atau bersin.

Benda-benda di sekitar yang terkontaminasi cairan air liur dapat menjadi sumber dan menular ke manusia lain.

Meskipun dikabarkan gejala virus corona akan muncul saat masa inkubasi yakni 14 hari, tetapi virus mematikan tersebut ternyata tetap bisa menyebar tanpa memperlihatkan gejala apapun.

Ilmuwan mengatakan setidaknya 2 hingga 3 orang akan terinfeksi oleh orang yang positif terjangkit virus corona.

Bahkan gejala yang tergolong cukup ringan memungkinkan tidak terdeteksi oleh alat termal yang ada di bandara-bandara.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Radio France International


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x