PR DEPOK - Studi yang diterbitkan baru-baru ini menunjukkan ibu hamil yang tidak divaksinasi lebih berpotensi mengalami gejala parah saat terinfeksi Covid-19.
Studi tersebut dipublikasikan dalam majalah Nature Medicine.
"Terinfeksi Covid-19 saat masa kehamilan dikaitkan dengan meningkatnya risiko komplikasi tertentu seperti preeklamsia, kelahiran prematur, dan kematian tak berselang lama setelah bayi dilahirkan," tulis peneliti dalam studi tersebut.
Baca Juga: Timnas Indonesia Batal Lawan Bangladesh, PSSI Kontak Timor Leste Untuk Jadi Lawan di FIFA Matchday
Studi tersebut melibatkan kasus Covid-19 dan vaksinasi bagi kelompok ibu hamil di Skotlandia.
Total 87.000 ibu hamil yang dilibatkan dalam penelitian yang digelar selama periode Desember 2020 hingga Oktober 2021.
"Peneliti menemukan bahwa ibu hamil memiliki risiko tinggi mengalami gejala yang parah dan membutuhkan rawat inap," ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari STAT News.
Selain itu, ibu hamil yang terpapar Covid-19 juga berpotensi menjalani perawatan di unit perawatan kritis mengguakan ventilator invansif dan extracorporeal membrane oxygenation (ECMO), hingga meninggal dunia.
Dalam periode yang sama, 2.364 bayi lahir dari ibu yang terpapar Covid-19 selama masa kehamilan.
"Dari jumlah tersebut, 2.353 bayi berhasil selamat, sedangkan 241 di antarnya lahir prematur," tulisnya.
Baca Juga: Omicron Cepat Menular, Ikatan Dokter Indonesia Minta Pemerintah Tingkatkan PPKM
Presentase lahir prematur dalam kondisi tersebut mencapai 8 persen.
Sedangkan 17 persen lainnya lahir dalam kurun waktu 28 hari setelah terinfeksi Covid-19.
Untuk itu para ahli sangat menyarankan agar ibu hamil segera menjalani vaksinasi dengan mempertimbangkan kondisi kehamilannya untuk mencegah risiko komplikasi.***