Dapat Meningkatkan Antibodi, Dosis Booster Sinovac Terbukti Tak Menimbulkan Efek Merugikan

- 16 Januari 2022, 17:35 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang terbukti meningkatkan antibodi.
Ilustrasi vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang terbukti meningkatkan antibodi. /Pixabay/torstensimon

PR DEPOK - Dosis ketiga atau booster menggunakan vaksin CoronaVac atau Sinovac terbukti dapat meningkatkan titer antibodi seseorang.

Tak hanya itu, dalam sebuah studi dikatakan, dosis booster Sinovac tak menimbulkan efek yang merugikan.

Studi tersebut dilakukan oleh National Institute of Health Research and Development (NIHRD), dengan melibatkan para partisipan yang belum terpapar Covid-19.

Baca Juga: LINK NONTON Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Entertainment District Arc Episode 7 Sub Indo

Menurut sala satu peneliti, yaitu Ririn Ramadhany, mereka mengambil sampel dua kali dalam studi tentang dosis booster vaksin Sinovac tersebut.

Sampel yang diambil yakni sebelum para peserta studi mendapatkan booster dan satu bulan setelah mereka mendapatkan dosis ketiga.

Peneliti lalu membandingan tingkat antibodi peserta dan menemukan peningkatan titer antibodi hingga 7,8 kali pada booster homolog dengan Sinovac.

Baca Juga: Sulit Dipercaya, 3 Zodiak Ini Dikenal Suka Berselingkuh

Menurut hasil studi, tak ada perbedaan signifikan yang terlihat untuk interval kurang dari 6 bulan atau lebih dari 6 bulan antara suntikan kedua dan ketiga.

Tak hanya itu, hal itu juga terjadi pada titer antibodi berdasarkan kelompok usia, meski pada populasi usia lansia atau lebih dari 60 tahun hasilnya rata-rata lebih rendah dibandingkan kelompok usia lain.

"Beberapa bulan setelah vaksin kedua mereka masih memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2. Interval dosis kedua dan ketiga berkisar antar 1,5-9,5 bulan. Median antibodi sebelum booster sekitar 400," tutur Ririn dalam sebuah webinar yang membahas seputar penanganan Covid-19, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Sukses Jalani Operasi Lutut, Donghae Super Junior Ucapkan Terima Kasih pada Penggemar yang Telah Mendoakannya

Sementara itu, Ririn mengatakan tak efek yang merugikan dari sisi reaksi usai penyuntikan.

Sama seperti pada umumnya, mereka hanya merasakan rasa nyeri di daerah bekas vaksinasi.

Sementara itu, terkait interval pemberian dosis ketiga sejak dosis kedua diberikan, peneliti dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Raph Hamers menuturkan, ada perbedaan antara respon imun antara interval yang lebih lama dan lebih cepat.

Baca Juga: Imbas Letusan Gunung Api Tonga, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami

Hal ini berdasarkan hasil uji coba booster fase kedua yang dilakukan pihak Sinovac di Tiongkok yang membandingkan peningkatan pada 2 atau 8 bulan setelah dosis kedua.

Hasil uji memperlihatkan, interval 8 bulan memberikan respon imun yang lebih kuat ketimbang interval 2 bulan.

Jadi, secara umum booster diyakini paling efektif dengan interval yang lebih lama.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x