Panduan Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah untuk Anak dan Remaja yang Terpapar Covid-19

- 30 Januari 2022, 11:50 WIB
Ilustrasi anak-anak yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Ilustrasi anak-anak yang melakukan isolasi mandiri di rumah. /Pixabay

PR DEPOK - Anak dan juga remaja yang positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, dapat menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

Namun tentunya isolasi mandiri yang dilakukan anak dan remaja tersebut harus dengan pendampingan orang tua.

Adapun berikut panduan untuk isolasi mandiri bagi anak dan remaja merujuk pada Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagai berikut:

Baca Juga: Sinopsis Film The Last Witch Hunter: Kisah Seorang Prajurit Mendapat Kutukan Abadi

Ketentuan Isoman

- Positif Covid-19 tanpa gejala;

- Positif Covid-19 tanpa komorbid;

- Kontak erat dengan orang positif Covid-19;

- Gejala ringan dan saturasi oksigen lebih dari 95 persen.

Baca Juga: Pelaku Penusukan di Kalideres Berhasil Ditangkap, Polisi Ungkap Barang Bukti

Persiapan Isoman

Ruangan isolasi mandiri:

- Ventilasi dan pencahayaan baik;

- Tempat tidur terpisah;

- Kamar dan alat mandi terpisah;

Baca Juga: Cara Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah yang Berukuran Kecil, Salah Satunya Memiliki Ventilasi Baik

- Alat makan tersendiri;

- Tersedia tempat cuci tangan dan masker;

- Tempat sampah tertutup.

Sementarta itu, alat kesehatan yang harus tersedia saat melakukan isoman adalah termometer dan oksimeter.

Baca Juga: Membangun Kekebalan Tubuh dengan Diet Sehat untuk Lawan Covid-19 Varian Omicron

Tak hanya itu, pengasuh juga harus diperhatikan saat melakukan isoman, seperti harus negatif Covid-19, bukan usia lanjut, dan tanpa komorbid, atau sesama positif Covid-19 yang menjalani isoman bersama.

Saat melakukan isoman di rumah, pengasuh atau orang tua yang mendampingi sebaiknya memperhatikan tanda-tanda bahaya yang bisa terjadi pada anak.

Tanda bahaya saat melakukan isolasi mandiri di rumah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Crystal Palace Sudah Buka Pembicaraan, Everton Tak Mau Kalah untuk Donny van de Beek

- Anak banyak tidur, kurang aktif, atau kesadaran menurun.

- Sulit bernafas atau saturasi oksigen kurang dari 95 persen.

- Kejang.

- Mata merah atau cekung, ruam, leher bengkak.

Baca Juga: Soal Jaksa di NTT yang Diduga Peras Kontraktor Rp2 Miliar, Mustofa: Masih Terkait Isu Bahasa Sunda?

- Demam lebih dari 39 derajat celcius atau lebih dari 7 hari.

- Tidak bisa makan dan minum.

- Buang air kecil berkurang dan berwarna pekat.

- Anak masih menyusu, tetapi tidak menyusu.

Baca Juga: Soal Jaksa di NTT yang Diduga Peras Kontraktor Rp2 Miliar, Mustofa: Masih Terkait Isu Bahasa Sunda?

Saat anak mengalami tanda-tanda bahaya, orang tua atau pengasuh tak perlu panik.

Hal yang perlu dilakukan saat terjadi tanda bahaya adalah sebagai berikut:

- Bawa anak ke RS yang menyediakan pelayaan untuk pasien Covid-19.

- Konsultasikan gejala yang tampak melalui telemedisin.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah