Apa Gejala dan Penyebab Rinitis? Penyakit yang Buat Sunghoon Enhypen Dioperasi

- 3 Februari 2022, 13:49 WIB
Ilustrasi rhinitis.
Ilustrasi rhinitis. /Pexels/Andrea Piacquadio./

PR DEPOK - Rinitis merupakan peradangan yang bisa menular pada lapisan rongga hidung yang terbagi dalam dua jenis, yakni alergi atau non-alergi.

Rinitis alergi dapat terjadi ketika menghirup alergen. Hal ini bisa terjadi musiman yang terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, atau bahkan selamanya.

Lalu, apa saja gejala dan penyebab rinitis? Simak penjelasan lengkapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Healthline.

Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology, rinitis alergi mempengaruhi 40 hingga 60 juta orang Amerika.

Baca Juga: Tegaskan Tolak Mediasi dengan Doddy Sudrajat, Haji Faisal Mengaku Tak Sanggup Bertatap Muka: Berat

Rinitis non-alergi tidak dipicu oleh alergen tertentu, melainkan disebabkan oleh satu atau lebih pemicu non-alergi. Hal ini dapat mempengaruhi Anda untuk jangka waktu pendek atau panjang.

Apa saja gejala rhinitis?

Gejala rhinitis berkisar dari ringan hingga berat. Mereka umumnya mempengaruhi rongga hidung, tenggorokan, dan mata.

Gejala rinitis yang umum dirasakan, yakni hidung tersumbat, pilek, hidung gatal, tetesan postnasal, bersin, batuk, sakit tenggorokan, mata gatal, mata berair, sakit kepala, sakit wajah, dan sedikit kehilangan penciuman, rasa, atau pendengaran.

Baca Juga: Amnesty International Sebut Israel Lakukan Politik Apartheid terhadap Palestina

Apa yang menyebabkan rhinitis?

Rinitis alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mendeteksi alergen, yang kemudian memicu reaksi alergi. Zat ini tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.

Akan tetapi jika, Anda alergi terhadapnya, tubuh bakal merespons seolah-olah itu berbahaya, di mana sistem kekebalan bereaksi terhadap alergen dengan memproduksi antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE).

Hal ini menyebabkan sel-sel tertentu dalam tubuh melepaskan bahan kimia yang terlibat dalam respon inflamasi, termasuk yang dikenal sebagai histamin.

Baca Juga: Sindir Ahok Usai Pertamina Disebut Merugi Triliunan, Ali Syarief: Niat Membangun Jadi Perusahaan Kelas Dunia

Rangkaian kejadian inilah yang menyebabkan gejala rinitis bisa terjadi.

Rinitis alergi musiman biasanya disebut 'hay fever'. Ini biasanya terjadi pada musim semi, musim panas, atau awal musim gugur.

Hal tersebut juga tergantung pada alergen Anda yang mungkin juga mengalaminya beberapa kali per tahun.

Rinitis juga dipicu oleh spora kapang (jamur) di udara atau serbuk sari dari tanaman tertentu, seperti: rumput, pohon, bunga-bunga, dan rumput liar.

Baca Juga: Munarman Dituntut Hukuman Mati oleh JPU, Refly Harun: Allahuakbar, Tanpa Jelas Kesalahannya Apa

Sementara untuk rinitis alergi abadi, atau sepanjang tahun dapat dipicu oleh berbagai alergen, termasuk: bulu hewan peliharaan dan air liurnya, kotoran kecoa, cetakan, dan kotoran tungau debu.

Untuk diketahui, rhinitis non alergi mungkin lebih sulit untuk didiagnosis.

Hal ini dikarenakan rhinitis non alergi tidak dipicu oleh alergen dan tidak melibatkan respon sistem imun yang terjadi pada rhinitis alergi.

Adapun pemicu potensial rinitis non alergi meliputi benda asing di hidungmu, infeksi, seperti virus flu, obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Baca Juga: Dipimpin Ahok, Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Yan Harahap: Dia Janji Mau Bawa Jadi Perusahaan Kelas Dunia

Kemudian beberapa obat penurun tekanan darah, makanan dan bau tertentu, asap, asap, dan polutan udara lainnya, perubahan cuaca, dan perubahan hormonal.

Sebagai informasi, rinitis non-alergi mungkin terkait dengan masalah struktural di rongga hidung Anda, seperti pembentukan polip atau septum hidung yang menyimpang dengan saluran hidung yang menyempit.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah